Chapter 31 : KANGEN!

1.9K 60 26
                                    

🌷HAPPY READING🌷

Malam hari dipenginapan~

"Mas, kok aku ngerasa ada firasat buruk yang terjadi ya sama anak anak," ucap Laras membuat Lian menoleh kepadanya yang ada dipelukan Lian. Mereka berdua kita tengah berada dibalkon untuk melihat pemandangan langit malam yang sangat indah karna dihiasi oleh bintang bintang yang merekah.

"Heyy! jangan ngomong gitu," tegur Lian sambil mencolek pipi Laras.

"Aku kangen anak anak, Mas."

"Mas juga kangen kok sama Alana sama Karang, tapi kamu jangan ngomong kayak gitu dong, emang mau terjadi hal buruk sama anak anak kita, hm?" ucapan Lian lantas membuat Laras menggeleng cepat dan itu terlihat sangat gemas dimata Lian!

Entah kenapa, ekspresi Laras saat ini sangat menguji iman Lian. Lian terkekeh lalu mencubit pipi Laras. "Ihh lucu banget sih mukanya!"

"Ihh Mas, jangan dicubit dong pipinya!"

"Haha, abisnya istri Mas lucu banget sihh"

"Hm, gombal teross!" kekeh Laras dengan perilaku Lian.

"Ehh, engga gombal kok, itu faktanya sayang."

"Iyain aja"

"Besok kita pulang kan?" tanya Laras sambil menatap lekat wajah Lian.

"Hm, besok?"

"Iya, aku udah kangen banget sama anak anak," ucap Laras sambil memajukan bibirnya.

"Hmm, kan harusnya lusa kita pulang sayang, seharusnya sehari lagi kita berduaan," lesu Lian sambil mengelus rambut Laras.

"Gaa, besok pulang yaa, pleasee!"

"Hmm," Lian berpikir sejenak sampai ia mengeluarkan suara lagi "Ckk, yaudah besok pulang, tapi malam ini aku mau ngehabisin waktu dulu sama kamu," ujar Lian sambil mengangkat Laras ala bridal style.

"Ihh, apaansih Mass, turunin gaa!!"

"Haha"

***

Bi Ayu sedang menghantarkan makan malam kekamar Alana, tampak gadis itu sudah rapi dengan pakaian tidurnya.

Tercetak diguratan wajahnya, bahwa ia saat ini sedang tidak ada semangat. Bi Ayu yang melihat Alana seperti ini hampir merasakan sakit yang sama.

Bi Ayu telah mengetahui semuanya, dari apa yang dia lihat dibalik dinding dapur pagi tadi.
Alana sedang mengalami masalah yang sangat besar dalam hidupnya, ia sangat tidak sanggup melihat Alana seperti ini karna Bi Ayu telah menganggap Alana sebagai putrinya sendiri.

"Non Alana, makan dulu yuk Bibi suapin.." ucap Bi Ayu mengangkat sendoknya yang sudah diisi dengan bubur.

"Nanti Bi," tolak Alana dengan lemas.

"Non Alana jangan lemas lemas dongg, ayo semangatt, Non Alana kayak gini kayak bukan Non Alana yang bibi kenal.. soalnya Non Alana yang Bibi kenal orangnya ceria dan periang, bukan kayak gini," ucap Bi Ayu berharap Alana merespon seperti biasanya.

"Alana pengen sendiri Bi, Bibi bisa keluar?"

"Non ngusir Bibi ya?" biasanya Alana orangnya tidak tegaan Bi Ayu tau betul, pasti ia akan merasa bersalah jika melakukan hal yang kurang mengenakkan bagi orang lain. Tapi kali ini? Alana malah memilih untuk diam.

AKSALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang