🌷HAPPY READING🌷
"Aluna, Rai. Dia nggak cinta sama gue, dia mainin hati gue Rai, dia hancurin kepercayaan gue, dia hancurin hidup gue, dia buat gue sengsara," ucapnya sambil menangis, Alana yang menyaksikan itu sontak melebarkan matanya sambil terisak tak percaya jika seorang Aksa bisa menangis. Ia pikir, seorang Aksa tak pernah menangis, kecuali masih bayi.
"Dia hancurin hidup gue, Rai," gumamnya lirih tapi masih bisa didengar dengan jelas. Suaranya begitu terdengar parau.
"Gue benci dia, gue benci banget!" perlu ditekankan bahwa ia sekarang sangat-sangat membenci Aluna. Ingatkan Aksa, bahwa ia benar-benar benci yang namanya Aluna.
Mereka bertiga hanya mendengarkan ocehan Aksa seperti mengigau, sibuk dengan diri masing-masing. Mereka bertiga walau minum tapi tak sebanyak Aksa yang sudah habis tiga botol. Jadi, masih bisa mengontrol diri.
"Lo," ucap Aksa menunjuk Alana yang masih terduduk dilantai "Gue benci banget sama Kakak Lo!"
Alana masih terisak. Ia sampai tak berani lagi mengeluarkan kata-kata lagi, karena takut nantinya ia salah ucap hingga membuat Aksa bertambah marah.
***
Bel masuk telah berbunyi. Alana baru selesai membersihkan dirinya di toilet tadi, untung saja Arkan menyuruh nya pergi dari sana. Jadi, ia masih sempat untuk membersihkan dirinya yang terlihat kacau. Dia juga telah memperban lengannya, dia meminta perban kepada Bibi pemilik Kantin, untung saja mereka mempunyai-nya, jadi bisa menutupi lengan Alana yang bersimbah darah.
Alana menghembuskan nafasnya. Ia berjalan kearah bangkunya, tatapan Siswa-siswi tampak tak acuh terhadapnya.
Ada seorang Siswi yang berada dua meja di depan tempat duduk Alana berusaha mempermalukan Alana. Dia menghalangi jalan Alana dengan satu kakinya hingga membuat Alana refleks jatuh karena tak memperhatikan. Alana meringis saat terjatuh.
Siswa-siswi yang melihat Alana terjatuh tetawa keras. Alana hanya mampu menundukkan kepalanya sambil menghembuskan napasnya kasar.
"Makanya jalan pake mata,"
"Dasar bego!"
"Tolol banget jadi orang! Mamanya ngidam apaan, sih, sampai Anaknya begitu dungu?"
Cacian demi cacian terdengar digendang telinga Alana, membuatnya meringis sambil memejamkan matanya, jangan dilupakan juga beberapa umpatan yang diucapkan untuknya.
Suara tepukan meja dari Guru di depan mampu membuat seisi Kelas terdiam, dan terasa sunyi seketika.
"Sudah cukup! Kamu Alana, duduk di tempat kamu!" perintah dari Guru tersebut.
Alana, ia segera bangkit lalu melangkah ketempat duduknya. Mengeluarkan beberapa buku. Lalu Guru tersebut memulai pelajaran.
"Kasian banget tadi, udah jatuh, diketawain lagi. Apes banget, sih hidup lo!" bisik salah satu Siswa yang berada di samping Alana, Zayyan.
"Tau, tuh. Udahlah tolol, bego pula!" Ridho. Ridho dan Zayyan pun tertawa pelan sambil mengejek Alana. Alana hanya mampu berdiam diri. Seolah tuli, Alana seakan-akan tak mendengar ejekan dari Zayyan dan Ridho.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALANA
Cerita Pendek"Gue cinta sama lo. Dan gue gak akan ngelepasin lo gitu aja!" "Lo harus ngandung anak gue biar bisa nikah sama gue! Gue gak terima sama yang namanya penolakan!!" "Bagaimana pun juga, lo harus nikah sama gue!" _AKSA RAHENDRA L...