Chapter 23 : AKSA BERTEMU ALUNA?

1.6K 68 6
                                    

🌷HAPPY READING🌷

"A-ksa?" gumam Aluna gugup. Saat sedang berjalan jalan mereka berdua bertemu ditaman bunga ini. Aluna dan Shaka tiba tiba melototkan matanya ketika melihat Aksa yang sedang bersama dengan Alana.

Aksa berdiri dari duduknya, lalu disusul dengan Alana. Menatap penuh kebencian kearah Aluna. Sedangkan Aluna masih dengan wajah syok nya.

"Alana, kamu ngapain disini?" tanya Aluna sembari berjalan mendekati Alana.

Alana menunduk kala Aluna mendekat. "Alana diajak Kak Aksa buat jalan jalan, Kak" ucap Alana dengan suara pelan.

"Ayo pulang." ucap Aluna sambil menarik lengan Alana. Tapi sebelum itu, Aksa juga memegang tangan Alana.

"Lepasin adik gue!" ucap Aluna penuh penekanan dengan mata yang menatap nyalang pada Aksa.

Aksa masih diam bergeming menatap Aluna. Ada rasa bahagia dalam dirinya kala masih bisa bertemu dengan Aluna, tapi rasa itu sudah lebih dulu dihantam oleh rasa penuh kebencian terhadap Aluna. Perlakuan Aluna dulu sangat membuat Aksa kecewa dan benci padanya.

"Ngapain ngatur ngatur?" jawab Aksa sambil tersenyum smirk.

Dia tersenyum aneh pada Aluna, tak lama itu pandangannya beralih pada sahabatnya, Shaka yang tengah menunduk dihadapannya.

"Karna dia adik gue!" teriak Aluna membuat Alana memejamkan matanya. Ia masih dengan posisi menunduk.

"Dia pacar gue!"

"Ayo pulang, Alana!". Aluna berusaha menarik lengan Alana tapi kala cepat saat Aksa menarik Alana hingga dia bertumbuk pada dada bidangnya.

"Dia pacar gue!" tekan Aksa sekali lagi.

Aluna tersenyum getir. "Pacar lo? Dia adik gue!" teriak Aluna tak kalah kuat.

"Lo tau? Kakak sama adik itu gak ada bedanya!" lanjut Aluna sambil tersenyum smirk.

"Ada bedanya. Alana gak kayak lo! Dia tulus!" balas Aksa menentang ucapan Aluna.

"Jadi maksud lo, gue gak tulus? Gitu?"

"Iya!!"

"Gue tulus kalo lo mau tau!! Hanya saja ketulusan gue bukan buat orang kayak lo!" teriak Aluna seperti mengejek.

Aksa tersenyum getir "Jadi, buat orang kayak dia?" tanya Aksa sambil menujuk Shaka. Tatapan mereka berdua saling bertemu.

"Ada ya, seorang sahabat yang merenggut kekasih sahabatnya. Pantaskah orang itu masih disebut sebagai sahabat?" lanjut aksa membuat Shaka melebarkan matanya.

"Gue mungkin memang bukan sahabat terbaik buat lo. Tapi haruskah gue merelakan orang gue cinta buat sahabat gue ini?" jawab Shaka.

"Sahabat gak tau diri!"

"Gak tau diri kayak apa yang lo maksud?" timpal Aluna.

"Kenapa harus orang yang gue cinta waktu itu yang dia ambil?! Kenapa gak yang lain!" teriak Aksa. "Lo seneng kan ngeliat gue terpuruk, iya?!" bentak Aksa menatap Shaka penuh kebencian karna sudah terlanjur sakit hati melihat sahabatnya yang dulu ia bangga banggakan merenggut kekasihnya yang dulu ia puja puja di kehidupannya.

AKSALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang