Malam Pertama

316 7 0
                                    

Assalamualaikum, kembali lagi 😊🥰











Terima kasih sudah membaca dan memberikan vote dan komen ☺️











Tanpa berlama-lama lagi mari kita lanjutkan saja 😊










Happy reading


•••

Malamnya setelah acara akad yang heboh, Satria dan Elysia lagi tiduran berpelukan di atas ranjang dengan kamar yang sudah dihiasi seperti kamar pengantin.

Untuk acara resepsi, Marcel memang meniadakan yang namanya acara resepsi pernikahan. Dengan alasan Marcel takut nantinya pas acara berlangsung, akan ada hal-hal yang tidak diinginkan olehnya. Seperti ada penyusup masuk dan menyakiti sang anak.

Untuk Satria dan Elysia, mereka setuju-setuju saja dengan tidak adanya resepsi. Yang terpenting Satria dan Elysia sudah jadi pasangan suami istri yang sah baik itu secara agama dan hukum.

Tadi, Marcel sempat meminta Satria buat tidur dengannya, tapi sang anak lagi-lagi mengancam akan pergi kalau tidak tidur bersama sang istri tercinta.

Mau tidak mau, Marcel mengikhlaskan Satria tidur sama Elysia untuk malam ini dengan syarat besok pagi Satria harus duduk dipangkuannya dan marcel yang menyuapi makannya.

Satria pun setuju sama syarat yang diberikan oleh sang daddy. Kalau besok pagi tiba-tiba dirinya mau disuapi sama sang istri, Satria akan mengancam Daddy nya lagi.

"Kak, Satria senang deh bisa jadi suami Kakak," ungkap Satria mendongakkan kepalanya menatap wajah cantik sang istri malam ini.

Elysia mengelus rambut legam milik cowok yang ada dipeluknya. Di dalam hati Elysia yang paling dalam, ia juga merasa apa yang dirasakan oleh Satria. Saat ini entah kenapa, hati gadis itu menghangat saat Satria mengucapkan bahwa cowok itu senang jadi suaminya. Yang berarti cowok yang memiliki wajah imut itu sudah cinta samanya.

"Makasih ya, Satria. Udah mau menempati janji," balas Elysia tersenyum tanpa menatap Satria.

Satria tersenyum mendengar balasan sang istri tercintanya. Ia mengelus leher jenjang milik Elysia.

"Iya Kak, sama-sama," jawab Satria tanpa menghilangkan senyumannya.

Satria mendongakkan kepalanya menatap wajah cantik yang terpancar di malam hari punya Elysia.

"Aku boleh gak, elus perut Kakak?" ijin Satria yang tiba-tiba pengen mengelus perut Elysia yang belum ada janin.

Ia juga bingung, kenapa suaminya itu mau mengelus perutnya? Buat apa? Elysia pun berfikir, mungkin Satria mau mengelus saja.

Elysia merasa gemas melihat Satria meminta ijin dulu sebelum mengelus perutnya.  Padahal cowok itu mau minta apa aja sama Elysia, dengan senang hati ia akan menuruti kemauannya. Karena yang ada di tubuh Elysia itu udah menjadi milik cowok menggemaskan itu sepenuhnya.

"Kalau misalnya Satria mau elus atau pegang punya Kakak sekali pun, gak usah ijin dulu. Langsung aja. Gak apa-apa kok," kata Elysia mengijinkan Satria mengelus perutnya atau pun mau pegang yang lain juga boleh sambil menangkup pipi chubby milik Satria.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang