Kangen

46 4 0
                                    


Assalamualaikum, kembali lagi bersama Autgan 😘😍










Tandai typo!











Lanjut lagi 😊











Happy reading 😚


•••

Setelah sampai di mansion, Satria langsung berlari mencari sang istri yang belum ia ketahui ada di mana.

"Kak, Satria pulang!" teriak Satria sembari berlari menuju lantai dua di mana kamar Satria berada.

Elysia yang ada di kamar lagi membersihkan kasur dan mendengar teriakkan kencang dari sang suami, segera keluar untuk melihat keadaan Satria.

Pas Elysia membuka pintu kamar, Satria sudah berdiri dengan senyuman manisnya. Sang suami langsung memeluk Elysia ketika pintu sudah terbuka dan terpampang sang istri yang lagi berdiri dengan penampilan agak berantakan.

"Satria kangen Kakak," ungkap Satria sambil memeluk sang istri dengan menduselkan wajahnya di leher Elysia.

Elysia langsung menggendong Satria untuk dibawa ke dalam kamar. Lalu ia mendudukkan suami tercinta di kasur tanpa melepaskan pelukan mereka.

"Mas kok gak minta ijin, perginya?" tanya Elysia menangkup wajah imut Satria sampai bibir sang suami mengerucut lucu.

Satria melepaskan tangan sang istri dari pipinya karena lama-lama sakit.

"Bang Vergio tiba-tiba bawa aku. Jadi gak bisa ijin sama Kakak. Maaf ya, Kak," jelas Satria kenapa ia tidak minta ijin pada ibu dari anak-anaknya kelak pas ia pergi sama Vergio kemarin pagi.

Elysia menahan gemas saat Satria menjelaskannya dengan bibir mengerucut saat meminta maaf padanya dan mata berkaca-kaca.

Elysia mengacak rambut sang suami sangking gemasnya. "Iya, Kakak maafkan Mas kok," ucap Elysia yang tak mungkin tidak memaafkan cowok yang telah mau menempati janjinya.

Satria tertawa kecil mendengar sang istri sudah memaafkannya. Kemudian ia langsung memeluk Elysia lagi dengan erat.

"Sayang istri."

"Sayang Mas banyak-banyak."

"Kak, elus," ucap Satria yang mau mengelus perut Elysia lagi.

Lagi-lagi Elysia dibuat tersenyum melihat sang suami mau melakukan hobi barunya, yaitu mengelus perutnya dan berlagak di dalam perutnya itu ada janin. Tapi Elysia tetap menuruti kemauan Satria.

Sebelum Elysia membuka bajunya, ia melepaskan pelukannya. Lalu gadis itu membaringkan tubuhnya agar memudahkan Satria mengelus perutnya.

Satria dengan semangat penuh, segera mengelus perut sang istri untuk menyapa calon anaknya.

"Hai dek. Papa menyapa lagi," kata Satria menyapa janin yang belum ada di rahim sang istri dengan senyuman manisnya.

"Maaf ya, dek. Papa kemarin gak ijin sama Mama. Pasti adek kangen juga 'kan?" Satria mulai mengajak mengobrol perut sang istri lagi dengan terus menerus mengelus perut Elysia yang mulus dan langsing itu.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang