🦪 Chapter 2

7.3K 242 69
                                        

~ S E L A M A T M E M B A C A ~

☁️☁️☁️

Pagi-pagi sekali Veona sudah terlihat berlari terburu-buru saat keluar dari lift apartemennya, tanpa mempedulikan keadaan disekitarnya gadis itu terus berlari menuju halte bus tapi saat melihat taxi yang ingin lewat Veona langsung menghentikannya yang membuat taxi itu langsung berhenti. Lalu setelahnya Veona segera masuk ke dalam taxi bersamaan dengan dering ponselnya yang terdengar berbunyi.

"Ingin kemana, Nona?"

"Kelas kursus design fleur." beritahu Veona yang membuat supir taxi tadi mulai melajukan mobilnya.

Veona pun segera beralih mengangkat panggilan telponnya saat melihat V yang menelpon membuat Veona tampak langsung menghela nafasnya sebentar.

"Iya, Tuan?"

"Kau dimana?"

"Tuan-"

"Jawab aku!"

"Ada kelas mendadak pagi ini, Tuan. Jadi aku harus pergi pagi-pagi, apa Tuan baru sampai di apartemen?"

Tuttt...

Panggilan langsung terputus secara sepihak yang membuat Veona kaget melihatnya, sudah bisa menebak jika V kini pasti akan marah dengannya karena Veona pergi tanpa menunggu dan memberi tau V terlebih dahulu. Jadwal kursusnya juga tadi pagi mendadak diganti yang membuat Veona tentunya tidak bisa menunggu dan langsung berangkat pergi karena takut terlambat.

Setelah sudah sampai di kampus Veona langsung berlari menuju kelasnya, begitu sudah sampai di ruangannya dan melihat dosennya yang sudah datang membuat Veona tampak takut namun dosen itu mengizinkannya untuk masuk.

Veona pun segera duduk di kursi kosong lalu mulai memperhatikan dan mendengar penjelasan dosennya.

Mengabaikan ponselnya yang terus bergetar membuat Veona langsung mematikannya karena takut di marahi. Sejam lebih lamanya dosen itu terus berbicara untuk menjelaskan beberapa rangkaian yang harus nanti di buat untuk ujian akhir membuat Veona sama sekali tidak fokus untuk mendengar dan melihatnya, karena pikiran dan matanya terus melihat pada jam dan memikirkan apa V akan memarahinya setelah ini terlebih lagi Veona terus menolak panggilan telponnya dan mematikan ponselnya.

Membuat Veona benar-benar merasakan begitu takut dan tidak tenang.

"Baiklah, hanya itu. Selamat pagi."

Kelas pun selesai yang membuat Veona langsung beranjak berdiri lalu segera pergi keluar dari ruangannya.

Brugh...

"Eoh ya ampun... maafkan aku."

Veona langsung menoleh melihat siapa yang tiba-tiba menabraknya sampai membuatnya jatuh ke lantai saat baru saja keluar beberapa langkah dari kelasnya, membuat orang-orang yang ada disana langsung menoleh melihat ke arahnya lalu dengan cepat Veona beranjak berdiri.

"Ya.. tidak papa, karena aku juga tidak melihat jika kalian tiba-tiba datang." ujar Veona lalu segera beranjak ingin pergi, namun ketiga wanita yang tadi entah menabrak Veona atau Veona yang tidak sengaja menabraknya langsung beralih menahan tangan Veona.

Membuat Veona langsung menoleh melihat pada mereka yang tengah menatapnya sambil tersenyum, Veona yang melihat tampak menatap dengan bingung.

"Kau Veona Rume, bukan?"

Veona mengangguk pelan yang membuat mereka bertiga saling tatap sambil terkekeh, lalu setelah itu salah satu dari mereka beralih mendorong tubuh Veona ke dinding yang membuat Veona langsung tersentak kaget melihatnya. Mereka juga langsung mengelilingi Veona untuk mengurungnya yang membuat Veona tampak takut melihatnya, karena yang Veona tau Kakak-kakak seniornya ini yang berada di kelas atas banyak sekali yang galak dan suka membully adik-adik kelasnya sepertinya.

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang