__________________________________________________
⚠️• FOLLOW SEBELUM BACA‼️
⚠️• DI LARANG MENIRU, MENJIPLAK, MENYALIN, MENGCOPY, DAN MEMPLAGIAT CERITA INI!!!!
__________________________________________________
bercerita tentang hubungan romantis V...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pelan-pelan, Nak. Kerangnya masih panas."
"Iya, Mah."
Dengan pelan dan hati-hati, Veona meniupkan daging kerang Oyster yang sudah di pisahkan oleh Eireen, lalu setelah itu memakannya yang membuat Eireen dan Bibi Melin yang melihat tampak langsung tersenyum memperhatikan pada Veona.
"Bagaimana rasanya, enak?"
Veona langsung mengangguk. "Mamah dan Bibi Melin memang pintar soal memasak."
Keduanya yang mendengar langsung terkekeh, sambil membantu memisahkan kerang Oyster tersebut agar Veona mudah memakannya.
"Akan bibi ambilkan air minum, minumnya ingin apa, Nak?"
"Veona mau minum susu yang rasa Strawberry, Bi."
"Kalau begitu tunggu sebentar ya."
Bibi Melin pun langsung beranjak berdiri dan pergi ke dapur untuk membuatkan susu ibu hamil untuk Veona, membuat Veona beralih melihat pada Mamah mertuanya.
"Tuan dan Papah kapan akan pulangnya, Mah?"
"Mungkin sebentar lagi, Sayang. Tunggu saja ya."
Veona langsung mengangguk, sambil melanjutkan makannya saat Eireen menyuruhnya untuk makan lagi.
Veona sekarang ini juga tengah berada di rumah kedua mertuanya, karena setelah 5 hari kemarin sudah keluar dari rumah sakit, Veona harus melakukan bed rest selama sebulan lebih untuk pemulihan kondisinya. Selama masa bed restnya itu, V dan Veona kini tinggal di rumah Eireen dan Damma sampai nanti Veona melahirkan. Atas saran dan suruhan dari Eireen dan Damma agar keduanya juga bisa membantu menjaga dan mengawasi Veona.
Karena melihat kandungan Veona yang setiap Minggu dan bulannya kini semakin terlihat membesar dan tinggal dua bulan lagi Veona akan melahirkan, membuat Eireen tentunya semakin merasakan khawatir dan takut pada menantunya itu karena pastinya Eireen tidak ingin melihat Veona kenapa-kenapa lagi.
V yang juga mengkhawatirkan kondisi istrinya dan paham dengan ucapan kedua orang tuanya tentunya hanya bisa menuruti apa ucapan mereka, karena V tidak ingin melihat Veona kenapa-kenapa lagi apalagi V masih tampak trauma dan takut jika harus melihat Veona mengalami pendarahan seperti malam itu.
"Mau coba pakai bumbunya, Nak?"
"Veona tidak suka baunya, Mah."
Eireen langsung menjauhkannya. "Kalau begitu makan yang ini saja."
"Veona mau satu lagi lalu setelah itu sudah, Mah."
"Sudah kenyang?"
Veona mengangguk, membuat Eireen langsung mengambilkannya dan tidak lama setelahnya Bibi Melin terlihat datang sambil menyediakan segelas susu Strawberry untuk Veona.