🦪 Chapter 37

1.4K 131 45
                                    

~ S E L A M A T M E M B A C A ~
-di mohon untuk VOTE sebelum baca-

☁️☁️☁️

"Tuan, d-darah ..."

V yang melihat langsung melepaskan kotak susu di tangannya lalu setelah itu langsung berlari menghampiri pada istrinya, saat melihat Veona yang berdiri berpegangan pada kursi dan terlihat darah di lantai yang terus mengalir dari selat kaki Veona.

Eireen dan Bibi Melin bahkan langsung menghampiri dengan panik dan begitu khawatir, sampai Damma juga terlihat datang berlari ke dapur untuk melihat apa yang terjadi dan saat melihat Veona yang kini tengah pendarahan membuat mereka semua begitu kaget.

Sementara Veona tampak terus menangis dan langsung mencengkram kuat lengan suaminya, tidak sanggup melihat darah yang terus keluar lalu setelah itu V dengan sigap langsung menggendong tubuh istrinya membawanya keluar untuk segera pergi ke rumah sakit.

Damma dan Eireen pun langsung ikut mengejar V, dan V langsung memanggil Dion dengan marah untuk segera menyiapkan mobil. Kebetulan Dion yang baru saja keluar dari dalam mobil berniat untuk memarkir mobil dan saat melihat apa yang terjadi membuat Dion langsung panik begitupun dengan anak buah V yang lainnya yang membuat mereka semua langsung pada menghampiri.

Damma langsung membukakan pintu mobil dan setelah itu V langsung masuk sambil menggendong tubuh Veona, membuat Dion setelahnya bergegas masuk dan segera mengemudikan mobil. Lalu setelah pintu tertutup Dion langsung melajukan mobil dengan begitu cepat dan pintu gerbang di depan sana pun dengan cepat mereka buka yang membuat mobil langsung melaju keluar dengan kecepatan penuh.

Eireen dan Damma ikut menyusul dengan mobil mereka dan Eireen langsung menghubungi dokter Shela untuk segera bersiap karena Veona tengah mengalami pendarahan.

Sesampainya di rumah sakit. Dion langsung bergegas turun dan membukakan pintu mobil. Membuat V langsung keluar dan terlihat para perawat dan tampak dokter Shela, dokter Sherin, dan dokter Seokjin membantu untuk segera memindahkan Veona ke brankar. Dokter Shela yang melihat keadaan Veona yang sudah tidak sadarkan diri langsung memeriksanya sebentar karena Veona tampak terlihat pucat.

"Bawa ke ruangan sekarang," ujar Dokter Shela yang membuat mereka langsung mendorong brankar Veona dan V tampak ikut mendorong juga sambil tidak lepas menggenggam tangan istrinya dan terus menatap pada wajah Veona dengan penuh khawatir.

Lalu setelah sampai di ruangan, dokter Seokjin langsung menahan V melarangnya untuk masuk dan membiarkan dokter Shela dan dokter Sherin yang menangani Veona. Membuat V setelahnya tampak langsung menggusar wajahnya sambil menarik nafas panjang, dokter Seokjin yang melihatnya langsung menepuk-nepuk pundak V agar sedikit merasakan tenang.

"Veona akan baik-baik saja, percaya denganku. Karena istriku juga pernah mengalami pendarahan saat ia tengah hamil dan dalam keadaan tubuh yang juga lemah," ujar dokter Seokjin yang membuat V hanya terdiam.

Lalu tidak lama setelahnya Eireen dan Damma datang dengan panik dan khawatir yang membuat Seokjin langsung menunduk dengan sopan saat melihat pada keduanya.

"Bagaimana keadaan Veona, Seokjin?" tanya Eireen.

"Dokter Shela dan dokter Sherin tengah menanggani Veona di dalam, kita tunggu saja sambil berdoa semoga Veona baik-baik saja."

Eireen langsung memejamkan matanya sambil memegangi dadanya yang membuat Damma langsung membantu istrinya untuk duduk agar sedikit merasakan tenang. Mereka pun tampak menunggu dengan sabar di depan ruangan sambil berdoa, sedangkan V sedari tadi tampak terus berdiri di dekat pintu dengan gelisah.

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang