🦪 Chapter 4

2.9K 205 91
                                    

~ S E L A M A T M E M B A C A ~

☁️☁️☁️

"Bagaimana rasanya Nak, apa sudah enak?"

Veona langsung menganggukkan kepalanya sambil menatap tersenyum pada Eireen yang membuat Eireen langsung tersenyum melihatnya.

"Enak Mah, karena semua masakan Mamah pastinya selalu enak. Veona jadi tidak sabar untuk belajar memasak lagi dengan Mamah."

"Nanti akan Mamah ajari memasak lagi dan kita akan belajar memasak bersama dengan bibi di dapur."

Dengan senang Veona langsung mengangguk.

Eireen yang melihat hanya bisa tersenyum sambil mengusap sayang kepala Veona, melihat bagaimana Veona yang kini tengah makan dengan penuh semangat membuat Eireen merasakan senang dan bahagia.

Bayangan dan pikiran Eireen pun langsung kembali mengingat pada kejadian 2 tahun yang lalu, dimana saat itu Eireen dan Damma pulang sambil membawa Veona kerumah dalam keadaan Veona yang tengah terluka dan tampak terlihat kusut seperti gembel. Kerena keduanya saat itu menemukan Veona yang tengah duduk sendirian di pinggir jalan di depan perumahan panti asuhan yang sudah tampak kosong, saat itu juga Damma hampir tidak sengaja ingin menabrak Veona karena keadaan yang sedang hujan deras dan hari yang sudah malam buta.

Eireen yang kembali mengingatnya membuatnya langsung tersenyum, sambil merapikan anak rambut Veona yang membuat Veona langsung menoleh melihatnya.

"Makan yang banyak, Sayang."

Veona mengangguk sambil membalas senyuman Eireen.

Jika saja saat itu Eireen dan Damma tidak menemukan Veona dan membawanya pulang kerumah pasti kehidupan keluarga mereka tidak akan sebahagia dan sehidup seperti sekarang ini. Karena semenjak adanya Veona di rumah kehidupan terasa langsung berubah, sesuatu yang selama ini mereka inginkan Veona wujudkan dengan kehadirannya disana yang selalu membuat orang-orang merasakan senang dan bahagia saat melihatnya.

Eireen dan Damma pun sudah menganggap Veona seperti anak mereka sendiri yang selalu mereka sayangi dan lindungi, karena keduanya dari sedari dulu ingin sekali memiliki anak perempuan tapi sayangnya Eireen sudah tidak bisa hamil lagi dan hanya memiliki seorang putra yang tidak lain adalah V.

Membuat Damma dan Eireen kini tentunya sangat merasakan bersyukur semenjak adanya Veona, kehidupan mereka yang sebelumnya tampak terus berlalu seperti biasanya kini sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Seperti bagaimana kehidupan orang-orang kaya yang selalu sibuk dengan bekerja dan bekerja, lalu pergi ke berbagai macanegara untuk bekerja dan bekerja lagi tidak ada yang lain. Tapi kini, semenjak adanya Veona aktivitas bekerja itu sudah berseling dengan aktivitas yang lain. Seperti halnya sudah ada jadwal untuk waktunya pergi liburan, waktu weekend untuk berkebun dan pergi olahraga, menghabiskan waktu bersama dengan hanya sekedar meminum teh, mengobrol di waktu sore hari sambil melihat langit, dan refreshing lainnya.

Damma dan Eireen bahkan tidak pernah mempermasalahkan lagi jika waktunya masih bekerja tapi mereka merasakan lelah dan mereka tidak pernah takut untuk meninggalkan pekerjaan mereka lalu lebih memilih untuk berisitirahat di rumah, semua itu atas saran dan suruhan Veona yang suka sekali berbicara ini itu.

Mengingat jika mereka yang sudah mulai tua dan sudah waktunya untuk bersantai menghabiskan masa tua mereka.

Tidak hanya itu saja, kehadiran Veona juga membawa perubahan untuk V.

Dimana V yang dulunya tidak pernah banyak berbicara, kini pria itu justru sering berbicara dan kerjaannya setiap hari pastinya sering kali marah-marah dan mengomel. Manusia yang terkenal sinis dan tidak pernah peduli bagaimana dengan keadaan di sekitarnya kecuali dengan orang tua, manusia yang selalu bersikap angkuh dan kejam, bahkan V yang dulunya sering kali keluar masuk bar hanya untuk menghabiskan waktunya dengan para wanita bayaran lalu minum-minum. Namun kini, manusia itu sudah berubah menjadi manusia yang terlihat lebih hidup dalam menjalani kehidupannya yang super sibuk.

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang