🦪 Chapter 6

2.3K 168 79
                                    

~ S E L A M A T M E M B A C A ~

☁️☁️☁️

☁️☁️☁️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tok...tok...tok...

V yang kini tengah sibuk dengan pekerjaannya langsung beralih menoleh saat mendengar pintu ruangannya yang di ketuk, lalu setelahnya pintu terlihat terbuka dan muncullah kepala Veona sambil gadis itu terlihat tersenyum. Membuat V langsung terkekeh melihatnya sambil beralih beranjak berdiri menghampiri pada Veona.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya V saat melihat perubahan raut muka Veona yang tampak terlihat langsung merengut sedih, membuat V tampak khawatir melihatnya

"Tuan..."

"Hmm.. ada apa, Sweetheart." ujar V dengan lembut sambil memeluk tubuh Veona yang membuat Veona langsung membalas pelukannya.

"Tuan tau, aku tadi hampir saja gagal untuk ujian akhirnya."

"Kenapa, apa terjadi sesuatu?"

Veona mengangguk sambil beralih melepaskan pelukannya yang membuat V langsung menangkup kedua pipi Veona agar menatapnya.

"Rancangan gaun yang aku bikin ternyata sangat sulit saat aku harus menjahit dan merancangnya. Tuan, lihat ini. Jariku tadi sampai tertusuk jarum, karena aku ketakutan dan panik jika gaunnya tidak selesai." ujar Veona memberi tau yang membuat V kaget mendengarnya.

Sambil langsung memegang tangan Veona dan melihat jari telunjuk gadisnya itu yang tampak memang terluka karena terlihat ada bekas setitik darah disana.

"Apa ini tadi sakit?"

Veona mengangguk. "Karena jarumnya tadi menusuk terlalu dalam bahkan darahnya terus keluar."

"Lain kali jangan memaksakan diri jika memang tidak bisa, lihat apa yang terjadi jika kau selalu memaksakan dirimu."

"Jika aku tidak memaksakan diriku, nanti ujianku tidak selesai dan aku tidak akan lulus."

"Aku tidak mempermasalahkan kau lulus atau tidaknya, karena yang terpenting itu keselamatanmu."

"Tapi aku tetap memilih mau lulus, tidak peduli harus terluka seperti ini yang terpenting aku lulus!" ujar Veona sambil menatap kesal pada V yang membuat V langsung tersenyum melihatnya.

Lalu setelah itu V beralih mengusap dan mencium jari Veona, membuat Veona langsung tersenyum senang melihatnya.

"Aku juga mau cium."

Dengan senang hati V langsung menarik tekuk leher Veona lalu setelah itu langsung mencium dan melumat sebentar bibir Veona.

"Tuan manis sekali."

"Hanya untukmu."

"Tentu saja hanya untukku!"

V langsung terkekeh. "Setelah ini jangan menjahit lagi."

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang