~ S E L A M A T M E M B A C A ~
☁️☁️☁️
Setelah sudah merasakan lelah memetik buah Strawberry yang terlihat baru saja sedikit memenuhi keranjang buahnya, Veona beralih pergi dari sana. Entah kenapa dengan wanita itu mungkin karena masih merasakan sakit dan nyeri saat berjalan membuat Veona jadi malas dan tidak mood. Padahal tadi malam ia begitu bersemangat namun sekarang semangatnya itu sudah hilang entah kemana mungkin karena tubuhnya sudah lelah lebih dulu, mengingat tadi malam V menyerangnya tanpa ampun sampai membuat ranjang banjir dan Veona hampir-hampir saja muntah.
Suaminya itu benar-benar menghabisinya.
Jadi Veona kembali ke teras rumah sambil membawa keranjang buah Strawberrynya yang hanya terisi setengah, membuat Damma yang ingin pergi melihat tampak kaget dan kebingungan, saat melihat pada menantunya yang datang dengan wajah yang terlihat merengut dan tertunduk lesu.
"Banyak memetik buah Strawberrynya?" tanya Damma.
Veona langsung menoleh, menggelengkan kepalanya saat melihat pada Papahnya lalu setelah itu beralih meletakan keranjang buah Strawberrynya di atas meja. Belum sempat Damma ingin berbicara lagi, Veona sudah nyelonong masuk ke dalam rumah yang membuat Damma hanya bisa diam dengan bingung.
"Dimana, Veona?" tanya Eireen yang baru saja datang sambil membawakan 2 topi besar dan satu keranjang miliknya.
"Putrimu itu baru saja masuk, wajahnya terlihat lesu setelah memetik buah Strawberry lalu langsung menyimpan keranjangnya."
Eireen yang penasaran dan khawatir langsung menyimpan topi dan keranjang buahnya di atas meja, lalu setelah itu bergegas masuk ke dalam rumah yang membuat Damma langsung mengikutinya.
"Sayang."
Veona menoleh, melihat pada Eireen dan Damma yang datang menghampirinya saat Veona kini tengah duduk di kursi meja makan baru saja habis minum.
"Kenapa sudah selesai memetik buah Strawberrynya, Nak? Mamah padahal sudah membawakan topi besar untukmu."
Veona tersenyum. "Veona lelah, Mah."
"Lelah?"
Veona langsung mengangguk. "Kaki Veona sudah terasa pegal dan Veona sudah merasakan lelah, jadi sudah memetik buah Strawberrynya dan mungkin sore nanti saja setelah Veona beristirahat baru memetik buah Strawberrynya lagi, agar tidak terlalu panas."
Eireen langsung mengusap kepala Veona dengan lembut. "Baiklah kalau begitu, sekarang beristirahat saja ya. Biar Mamah, Papah, dan yang lainnya yang akan memanen sebagian buah strawberry untukmu."
Veona mengangguk, dan setelah itu Eireen mencium kepala menantunya dengan penuh kasih sayang yang membuat Veona langsung tersenyum.
"Jika ingin sesuatu minta dengan bibi ya."
"Iya, Mah."
Setelahnya Eireen beranjak pergi begitupun dengan Damma setelah menyempatkan diri untuk mengusap kepala Veona.
"Nanti akan Papah buatkan selai Strawberry."
Veona langsung tersenyum mendengarnya, lalu setelah keduanya sudah pergi Veona beranjak pergi ke kamar.
Sesampainya di kamar, Veona langsung pergi mengganti bajunya dengan pakaian yang santai dan setelah mencuci kaki dan tangannya Veona langsung beranjak pergi menuju ranjang. Namun saat baru saja ingin mengangkat selimutnya Veona tiba-tiba saja terdiam, karena mendadak merasakan aneh pada perutnya yang membuat Veona langsung beralih memegangi dan mengusapi perutnya dengan bingung. Meyakinkan dirinya seperti mau muntah atau tidak, dan saat Veona berusaha menahannya tiba-tiba saja gejolak mual itu naik dan mendesak ingin keluar yang membuat Veona langsung menutupi mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•TUAN V [END]
Romance__________________________________________________ ⚠️• FOLLOW SEBELUM BACA‼️ ⚠️• DI LARANG MENIRU, MENJIPLAK, MENYALIN, MENGCOPY, DAN MEMPLAGIAT CERITA INI!!!! __________________________________________________ bercerita tentang hubungan romantis V...
![•TUAN V [END]](https://img.wattpad.com/cover/369076945-64-k807821.jpg)