🦪 Chapter 30

2.2K 142 88
                                    

~ S E L A M A T M E M B A C A ~
• JANGAN LUPA VOTE •

☁️☁️☁️

Veona terdiam melihat pada infus yang menggantung di sampingnya lalu melihat pada tangan kanannya yang terpasang infus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Veona terdiam melihat pada infus yang menggantung di sampingnya lalu melihat pada tangan kanannya yang terpasang infus.

Karena tadi pagi ia mendadak panas dan terus muntah-muntah membuat V begitu panik dan khawatir lalu setelahnya V langsung memanggil Dokter Shela untuk segera memeriksa keadaan Veona, dan Dokter Shela mengatakan jika Veona terkena demam yang membuatnya kini harus di infus agar tubuhnya tidak mendadak drop lagi seperti sebelumnya, mau tidak mau Veona harus menurut walau ia sempat menolak karena takut jika ingin di infus.

Namun mengingat jika dirinya kini tengah hamil Veona juga tentunya tidak hanya memikirkan dirinya tapi juga memikirkan bagaimana keadaan anaknya, apalagi V begitu khawatir dengannya dan anak mereka membuat Veona tidak ingin sesuatu buruk terjadi lagi. Belum lagi saat Eireen dan Damma mengetahui jika Veona terkena demam, membuat mereka tentunya langsung ikut khawatir memikirkan keadaan dan kondisi Veona begitupun dengan calon cucu mereka.

Melihat bagaimana mereka yang begitu khawatir dengannya membuat Veona merasakan sedih, karena lagi dan lagi selalu membuat orang-orang sibuk mengurusnya. Terlebih suaminya itu, sampai pagi ini V harus membatalkan pertemuannya karena tidak ingin meninggalkan Veona sendirian.

Veona ingin menyakinkan jika ia bisa sendiri nyatanya ia tidak bisa, dirinya selalu membutuhkan V suaminya, bahkan untuk berjalan menuju kamar mandi saja Veona sudah hampir terjatuh dan ingin pingsan jika V tidak langsung menggendongnya. Membuat Veona seolah tidak berdaya dan kini hanya bisa tidur berbaringlah di atas ranjang, sambil melihat pada perutnya dan mengusap pelan perut buncitnya itu.

Lalu setelahnya Veona beralih menoleh saat mendengar pintu kamar yang terbuka, melihat pada suaminya yang datang sambil V kini terlihat membawakan nampan yang berisikan makanan dan juga segelas susu, membuat Veona yang melihatnya tampak langsung tersenyum begitupun dengan V.

V pun langsung beralih meletakan nampan di atas meja nangkas lalu setelah itu beralih duduk di samping istrinya.

"Masih terasa sakit?" tanya V sambil mengusap pelan tangan Veona yang terpasang infus, membuat Veona langsung menggeleng pelan. "Lalu disini sakit dan nyeri lagi?" tangan V beralih mengusap perut Veona.

"Sudah tidak sakit dan nyeri."

"Kalau begitu ayo makan agar setelah ini minum vitamin," ujar V sambil mulai membantu Veona untuk bangun dan meletakan beberapa bantal di belakang tubuh istrinya agar bersandar pada kepala ranjang.

"Tuan."

"Hmm?"

Veona tampak terdiam menatap pada wajah suaminya, membuat V yang paham dengan tatapan istrinya itu langsung beralih mengusapi pipi Veona dengan lembut.

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang