__________________________________________________
⚠️• FOLLOW SEBELUM BACA‼️
⚠️• DI LARANG MENIRU, MENJIPLAK, MENYALIN, MENGCOPY, DAN MEMPLAGIAT CERITA INI!!!!
__________________________________________________
bercerita tentang hubungan romantis V...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini, keadaan Veona sudah mulai terlihat sedikit membaik.
Walau luka dan rasa sakit pada tubuhnya masih begitu terasa sakit dan nyeri, tapi melihat bagaimana kini keadaan Veona yang sudah terlihat sedikit tenang dan sudah tidak terlalu takut dan gelisah seperti sebelumnya, membuat mereka sedikit merasakan tenang melihatnya. Apalagi saat melihat bagaimana kini, Dokter Seokjin dan Dokter Sherin yang tengah mengobati dan memeriksa luka Veona, gadis itu tampak terlihat hanya diam walau sesekali terdengar mengadu sakit.
Membuat V hanya bisa memeluknya, menyadarkan kepala Veona pada dadanya, sambil mengusap-usap rambut dan pipi Veona. Saat Dokter Seokjin mulai menyuntikkan obat pada lengannya, Veona tampak langsung menyembunyikan wajahnya pada dada V yang membuat V langsung merengkuhnya.
Menenangkan Veona dengan begitu lembut, yang membuat mereka yang melihat pada keduanya tampak langsung tersenyum hangat.
"Apa terasa sakit?"
"Sedikit," kata Veona pada Dokter Seokjin yang membuat mereka yang mendengarnya langsung terkekeh.
"Untuk sekarang jangan terlalu banyak bergerak terlebih dulu sampai menunggu lukanya kering dan sembuh, terutama untuk luka pada kakimu. Jangan mencoba untuk berjalan atau berdiri, karena lukanya masih belum kering dan takutnya nanti jahitannya terbuka yang akan mengeluarkan darah lagi," ujar Dokter Seokjin menjelaskan yang membuat Veona langsung menganggukkan kepalanya dengan pelan.
"Semoga setelah ini langsung sembuh ya, dan untuk obatnya jangan lupa untuk selalu di minum sesuai dengan aturannya."
"Iya, Dokter Seokjin. Terimakasih."
Dokter Seokjin langsung mengangguk, sambil tersenyum melihat pada Veona dan setelahnya beralih melihat pada V.
"Kau lihat sendiri kan? Aku hanya menyentuh lengannya tidak dengan yang lain," ujar Dokter Seokjin memberi tau pada V yang membuat V tidak peduli mendengarnya.
Lalu setelah itu Dokter Seokjin beralih bergeser mempersilahkan Dokter Sherin untuk memeriksa keadaan Veona.
Dimana luka yang terdapat pada pinggang dan perut Veona, V melarang Dokter Seokjin yang memeriksanya dan meminta agar Dokter Sherin yang melakukannya. Karena V tidak ingin ada pria lain yang menyentuh Veona, walau ia tau jika Dokter Seokjin tidak akan macam-macam dan akan melakukan tugasnya sebagaimana Dokter.
Tapi yang namanya V, apa ucapan dan keinginannya siapa yang bisa melawannya?
???
Walau sudah tau kalau Dokter Seokjin juga sudah menikah, dan sudah mengenal bagaimana Veona yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri, V tetap tidak peduli.
Membuat Dokter Sherin dan Dokter Seokjin kini jadi bertugas untuk memeriksa keadaan Veona dengan bergantian.
"Apa masih terasa sakit jika kau bergerak bangun dan duduk seperti ini?" tanya Dokter Sherin pada Veona.