🦪 Chapter 15

1.8K 155 64
                                    

chapternya gak sepenuhnya aku revisi
jadi maaf, kalau ada kalimat yang kurang nyambung atau typo dan lain-lainnya
❤️❤️❤️

...

~ S E L A M A T M E M B A C A ~

☁️☁️☁️

"Tuan ..."

V yang baru saja membuka pintu ruangan rawat Veona tampak langsung dibuat kaget dan khawatir saat melihat pada Veona yang kini tengah menangis dipelukan ibunya dan tampak terlihat Damma, Dokter Sherin, dan Dokter Seokjin tengah menanganinya yang membuat V dengan cepat langsung menghampirinya. Lalu setelah itu langsung memeluk tubuh Veona saat Eireen beralih bergeser karena Veona tampak sudah tidak sabaran ingin cepat meraih V dalam pelukannya.

"Hiks...hiks, Tuan ..."

"Kenapa menangis?"

Veona menggelengkan kepalanya sambil masih terisak menangis di pelukan V yang membuat V terus memeluknya sambil mengusap-usap bahu Veona agar gadis itu tenang.

"Veona tadi tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya saat aku tengah mengecek keadaannya, dia terlihat begitu panik dan ketakutan sambil mulai menangis dan mengadu sakit pada kepalanya. Saat aku mencoba untuk memeriksanya, Veona langsung menolak sambil terus memanggil namamu yang membuat kita semua kebingungan," kata Dokter Seokjin menjelaskan.

V pun langsung beralih menundukkan kepalanya berusaha untuk melihat pada wajah Veona namun Veona langsung menolaknya, terus menempelkan wajahnya pada dada V sambil mencengkram kuat kemeja V yang membuat mereka yang melihatnya tampak langsung tersenyum.

"Dimana yang sakit?" tanya V dengan pelan sambil mengusap-usap kepala Veona.

"Pusing."

"Biar Dokter Seokjin memeriksanya sebentar."

Veona langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak mau, Dokter Seokjin selalu menyuntikku."

"Tidak akan, Sweetheart."

"Tuan, sama saja seperti Dokter Seokjin."

"Lalu ingin aku yang menyuntikkannya?" tanya V yang membuat Veona langsung menggelengkan kepalanya lagi. "Kalau begitu dengan Dokter Sherin."

Mendengarnya membuat Veona langsung melepaskan pelukannya yang membuat V dengan pelan langsung menangkup wajah Veona, mengusap kedua pipi yang tampak terlihat basah karena habis menangis yang membuat Veona langsung merengutkan bibirnya sambil menatap pada V.

"Biar Dokter Sherin periksa sebentar."

Veona langsung mengangguk pelan, sambil beralih menoleh melihat pada Dokter Sherin yang sudah melihatnya sambil tersenyum

"Kalau begitu ayo berbaring dulu ya," ujar Dokter Sherin menyuruh Veona yang membuat V dengan pelan membantu Veona untuk tidur.

Lalu setelahnya Dokter Sherin mulai memeriksa dan mengecek keadaan Veona yang membuat Veona hanya diam sambil terus memegang jari V, membuat V yang merasakannya langsung mengusap-usap tangan Veona dengan lembut.

"Besok kalau hasil pemeriksaannya bagus tentang kondisi kesehatanmu, kamu sudah di perbolehkan untuk pulang. Tapi walaupun begitu, masih tetap harus banyak beristirahat saat dirumah nanti," ujar Dokter Sherin yang membuat Veona sedikit kaget mendengarnya.

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang