🦪 Chapter 5

5.8K 217 86
                                        

~ S E L A M A T M E M B A C A ~

☁️☁️☁️

Setelah tadi Dokter Sherin selesai memeriksa keadaan Veona dan mengatakan jika Veona terkena demam tinggi bahkan kini sampai harus di infus membuat V tentunya merasakan begitu khawatir, apalagi melihat pada Veona yang sebelumnya tadi langsung meno...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah tadi Dokter Sherin selesai memeriksa keadaan Veona dan mengatakan jika Veona terkena demam tinggi bahkan kini sampai harus di infus membuat V tentunya merasakan begitu khawatir, apalagi melihat pada Veona yang sebelumnya tadi langsung menolak saat ingin di infus membuat Dokter Sherin jadi bingung.

Sementara V yang sudah tau jika Veona memang takut jika ingin infus membuatnya harus bisa merayu Veona. Karena melihat pada Veona yang langsung menangis histeris saat mendengar ucapan Dokter Sherin, bahkan gadis itu langsung kekeh menolak yang membuat V dengan pelan berusaha untuk merayu dan menenangkan Veona sampai pada akhirnya Veona menurut dan mau.

Karena mau bagaimana pun dan mau tidak maunya Veona, ia memang harus di infus agar keadaannya cepat pulih mengingat demamnya yang tinggi dan kondisi tubuhnya yang begitu lemah. Dokter Sherin hanya khawatir jika Veona tidak di infus nantinya.

Lalu setelah selesai dari itu, kini Veona sudah terlihat tertidur. Setelah tadi sudah makan dan selesainya dokter Sherin memeriksa keadaannya, membuat Veona kini tampak terlihat langsung tertidur dengan pulasnya.

V yang kini tengah menjaga Veona tampak sedari tadi tidak pernah lepas terus menatap pada wajah tenang Veona yang tengah tertidur, menjaga dan selalu memastikan jika suhu tubuh Veona cepat turun sambil terus mengusap dan menggenggam lembut tangan Veona yang terpasang infus.

Veona yang sesekali terlihat tidak tenang dalam tidurnya dan tampak bergerak mencari posisi nyaman, membuat V langsung menenangkannya layaknya seperti bayi yang jika terganggu dari tidurnya langsung menepuk-nepuk pelan pantat atau tubuhnya dengan pelan.

Drttttt...... drttttt.... drttttt....

V langsung menoleh saat mendengar ponselnya yang berdering, melihat panggilan masuk dari Jimin yang tengah menelponnya membuat V memilih mengabaikannya sampai ponselnya mati sendiri. Namun tidak lama setelahnya Jimin kembali menelpon yang membuat V langsung menggeram kesal melihatnya, karena suara getaran ponsel di atas meja nakas mengganggu tidur Veona yang membuat V dengan pelan beralih melepaskan genggaman tangannya lalu mulai beranjak bangun mengambil ponselnya.

Sambil berjalan menuju jendela balkon dan mulai mengangkat panggilan dari Jimin.

"V!"

"Ada apa?!"

"Aku baru saja mendapatkan kabar penting dan semuanya itu sudah aku kirim padamu, jangan lupa untuk melihatnya dan----"

Tut.

V langsung mematikan sambungan telponnya sebelum Jimin selesai berbicara, karena setidaknya V sudah mengetahui inti pentingnya yang membuatnya tidak perlu lama-lama untuk mendengar ucapan Jimin. Lalu setelah itu dengan asal V melempar ponselnya ke atas sofa sambil V beralih membuka dan melepaskan kemejanya, membuatnya kini bertelanjang dada lalu V mulai beralih duduk di sofa sambil mengambil dan mulai membuka iPad nya.

•TUAN V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang