-----------
Setelah Eri sampai pada meja makan Eri tidak langsung duduk melainkan berjalan menuju dapur untuk menemui sang bunda yang sedang terlihat sibuk menyiapkan sarapan siang..ah tidak mungkin sore? sebab jam di dinding sudah menunjukkan pukul 15.02" bunda, apa yang bisa Eri bantu? tanyanya pada sang bunda
" hm? tidak usah sayang, Eri disana aja duduk anteng sama kaka nya ucap Mona sembari menolak halus sang bungsu
Eri yang mendengar perkataan sang bunda pun merenggut kesal, dia mengambil secara paksa namun lembut piring yang berada di tangan kiri Mona
Mona yang melihat kelakuan putra bungsunya itu hanya geleng' kepala saja, sungguh duplikatnya sekali kkk
setelah semua makanan telah tersedia, Mona dengan sigap mengisi piring kedua putranya itu lalu berahli pada piringnya sendiri
detingan piring terus berbunyi hingga..
" um,, bunda, Eri nanti malam izin keluar ya? izinnya pada sang bunda
Dahi Dika menyerit
" keluar Malam? kaka baru mendengar kalimat itu keluar dari mulutmu Eri, ada apa? mengapa tiba' izin keluar malam? tanyanya penuh selidik pada sang adik" keluar untuk apa sayang? ga baik ya main malam', lagian juga pasar malamnya belum mulai loh? tanya Mona dengan menambah pertanyaan sang sulung tadi
bibir Eri terkatup, terlalu gugup mengatakannya
" eum,, ka Idan yang mengajak Eri keluar, bun, kak ucapnya sembari menundukan kepalanya sambil menggulung gulungkan ujung bajunyaDika yang mendengar perkataan sang adik sontak terkejut, Idan? Idan Feyxon?
" Idan siapa dek? Idan teman saya?
tanyanya pada sang adik dan ternyata di balas anggukkan oleh EriDika semakin terkejut, hei,, bagaimana bisa tripleks berjalan itu mengajak adiknya keluar malam? woh jangan bilang jika tripleks itu tertarik pada adik manisnya
" kapan Idan mengajakmu keluar? dan kapan Idan berbicara padamu? tanyanya secara beruntun pada sang adik
Mona hanya menyimak percakapan kedua putranya sembari melanjutkan makannya, kenapa tidak menyuruh kedua putranya melanjutkan makannya juga? karena piring keduanya sudah kosong hanya Eri yang masih tersisa 1 potong paha ayam
" umm,, saat pulang tadi, pas kaka sudah keluar kak Idan tiba' menghalangi motor Eri lalu meminta nomor HP Eri, tidak enak menolak karena kak Idan sudah menolong Eri tadi yasudah Eri kasih deh ucapnya panjang lebar sembari sesekali memakan paha ayam yang berada di genggamannya
Dika rasanya ingin mencubit pipi adiknya itu namun kali ini bukan waktu yang pas
" lalu untuk apa Idan mengajakmu keluar malam nanti dek? tanyanya lagi pada sang adik" Eri juga tidak tau kaa, kak Idan hanya menyuruh Eri siap' katanya nanti di jemput ucapnya dengan polos
Dika yang mendengar penjelasan sang adik pun hanya menghela nafas panjang, Idan sepertinya benar' tertarik pada adiknya
" Sudah', kak, dek naik keatas istirahat ya, sekarang. ucap Mona dengan nada tak ingin di bantah, kedua pemuda berbeda umur itu pun langsung beranjak menuju ke lantai atas untuk beristirahat di kamarnya masing'
Clikk
Eri yang baru saja tiba di kamarnya langsung menghempaskan tubuhnya pada kasur empuknya
mata yang tadinya ingin tertutup pun kembali terbuka saat mendengar suara deringan telfonnya

KAMU SEDANG MEMBACA
He's mine ( end )
Romance[ belum revisi ] seorang pemuda manis, ganteng yang menyerempet cantik dan sedikit polos... " He's mine kepo kelanjutannya? langsung baca aja ⚠ 𝙡𝙖𝙥𝙖𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙪 𝙗×𝙗, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙪𝙠𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙞�...