seorang pemuda manis, ganteng yang menyerempet cantik dan sedikit polos...
" He's mine
kepo kelanjutannya? langsung baca aja
⚠ 𝙡𝙖𝙥𝙖𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙪 𝙗×𝙗, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙪𝙠𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣.
Terdengar leguhan dari seorang pemuda yang sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya
Mata indah itu mulai mengerjab terbuka secara perlahan
" ehm,, ini sudah jam berapa? seraknya sembari melirik jam yang tertara di dindingnya
" sudah jam set enam huh? Eri tertidur selama itu gumamnya, saat ingin beranjak bangun, Eri merasa seperti ada sesuatu yang menahan pinggang nya dengan erat, Eri melirik ke bawah dan melihat tangan kekar yang melingkar di pinggangnya, hei apa ini?!
Eri mencoba melepaskan tangan itu dari pinggangnya tetapi bukannya lepas tangan itu semakin meremat pinggangnya yang mana membuat Eri sedikit meringis
" kaa bangun, ini sudah sore! seraya menggoyangkan tubuh Idan
Tak ada jawaban apapun dari sang empu yang mana membuat Eri mendengus
Oke kesabaran Eri di uji " kaa bangun! kalau ngga mau bangun tangannya di lepas Eri ingin mandi! ucapnya sembari menggoyang tubuh Idan kembali, tak mendapat jawaban akhirnya Eri mencubit punggung tangan si empu
Tak ada reaksi atau pergerakan apapun yang mana semakin membuat Eri ingin berteriak di telinga sang kakelnya itu
" kaaa bangun astaga, Eri gorok mau?! ancamnya
" sebelum kamu menggorok saya, kamu sudah terkuras lemas duluan sweet ucapnya yang mana membuat Eri tersentak kaget
" dihh, Eri bisa aja buat kaka mati duluan! ucapnya dengan kesal
Tak ada respon dari Idan yang mana membuat Eri semakin kesal
Rematan di pinggangnya rasanya semakin erat, berahli mencoba melepaskan tangan kekar itu namun hasilnya always seperti itu
" kaa lepas, Eri ingin mandi bujuknya sedikit geram
" berikan kiss terlebih dulu sweet timpalnya yang mana mendapatkan geplakan dari si manis, Idan terkekeh
" lepas atau Eri sengklekin kepalanya?! suntuknya dengan dingin
Idan hanya tersenyum tipis, ingin menyengklekkan kepalanya heh?
" Memang berani? tanyanya
" tidakk ucapnya spontan
Eri menutup mulutnya, " haish kenapa menjawab tidak sih?! batinnya
Idan terkekeh " kkk, good boy mengusap surai si manisnya sembari melepaskan rengkuhannya
Eri yang merasa rengkuhan di pinggangnya sudah terlepas beranjak bangun sembari berlari memasuki kamar mandi
Idan sempat menggeram marah melihat si manisnya itu berlarian, jika miliknya itu terjatuh bagaimana! sudah ia pastikan lantai kamar ini detik ini akan ia ganti.
" untungnya kau tak menyakiti milikku ucapnya sembari menepuk nepuk jari kakinya pada lantai putih itu
20 menit berlalu
clikk
Suara knop pintu yang berasal dari kamar mandi yang baru saja terbuka menampilkan Eri yang keluar dengan pakaian santainya
Idan yang tadinya bermain hp kini mengahlikan pandangannya pada si manisnya, ah ia memang benar.. miliknya itu sungguh manis apa lagi di saat ia baru selesai mandi
" here sweet ucapnya sembari menepuk sisi kasur di sebelahnya
Eri menurut, melangkah mendekat sembari mendudukkan bokongnya di sisi kasur
Idan beranjak mengambil handu, lalu kembali ke sisi kasur tepat di samping Eri
Memutar arah tubuh si manis, setelah cocok mulai mengusak rambut itu dengan pelan sesekali menciumi harum rambut si manisnya ini
Eri mendengus, perasaan ia belum menjawab tetapi kakelnya itu sudah pergi
Eri kembali terpikir, mengapa Idan bisa tinggal disini? lalu bagaimana bisa ia mengenal bunda nan ayahnya atau memang sudah karena dia sahabat sang kaka? lalu' mengapa Idan sangat menempel padanya apa lagi di saat ia memanggilnya dengan sebutan " sweet " ? pertanyaan itu tergiang' di kepalanya
clikk
Suara knop pintu yang terbuka menampilkan Idan yang sudah memakai pakaian santainya,
tapi tunggu... dari mana Idan mendapatkan pakaian? apa ia membawa bajunya juga? kira' seperti itu pikiran Eri sekarang
Idan melihat miliknya itu terlihat melamun dengan berbagai ekspresinya yang lucu, Idan tersenyum tipis, ah sudah berapa kali manisnya ini membuatnya tersenyum hari ini
" apa yang kamu pikirkan? tanyanya
Eri tersentak kaget, oh astaga.. " e-eh, tidak Eri tidak memikirkan apapun gelengnya
Idan sebenarnya penasaran tetapi ia akan mengabaikan itu dahulu
" ayo turun, atau kamu ingin bermain dengan saya di sini hm? ucapnya sedikit menggoda Eri sembari menaik turunkan alisnya
Eri mendengar itu sudah lebih dulu berjalan keluar meninggalkan Idan yang masih ada di dalam kamarnya
Idan tertawa, tetapi dengan segera menetralkan ekspresinya kembali
---------
Heyooo prendd, sorry baru sempat upp ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀) segini dulu yaa, see uuu nextchapterrrr🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.