2

1.1K 28 0
                                    

                          ------------------

Jam istirahat pun telah tiba, seluruhnya siswa/siswi pun berhamburan bagai lebah yang sedang mengejar madu se ton

lain sisi di kelas Eri
" Eri, kantin yokk
seru pemuda yang tiba' berada di depan meja Eri

" um? kaya nya ngga dulu deh Gel     ucap Eri sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal

" yahh si bocil, kenapa coba? gua traktir deh   
sahutnya kembali untuk membujuk Eri

Ekhmm..

Gelon yang tersentak mendengar deheman yang cukup kuat dari belakangnya, menatap kebelakang secara kaku lalu tersenyum sembari menyegir

" hehehe, babang dindi-eh maksudnya babang anteng tapi lebih gantengan gua, ngagetin aja!    ucapnya dengan cegiran yang di akhiri dengan ucapan yang kesal setelahnya

dua mahluk datar yang di ketahui sebagai sahabat Eri itu hanya mengangkat bahunya acuh, lalu berahli mengambil dua kursi sembari mendudukinya masing' sebelah kanan kiri Eri

Gelon yang tak mendapat jawaban dari kedua mahluk datar itupun mendengus kesal lalu berlalu dari hadapan Eri sembari mengatakan..

" Eri manisku, aa ganteng ngantin dulu ya? makan yang banyak, kalau dua mahluk itu ganggu lo langsung gorok aja ya? gua punya gunting ko di tas, tinggal ambil aja woke, Sekalian jangan kasih tau osis kalau gua bawa benda tajam ya!    
ucapnya sembari memberi peringatan yang di balas dengan anggukan patuh oleh si manis Eri

" Gelon juga! jangan panggil Eri manis, Eri itu ganteng, kull juga hish     ucapnya dengan nada kesal

" kamu memang manis boy, ini kenyataan.
ucap Erel dengan tegas yang mana di balas anggukan pula dengan kedua pria yang berdiri dan duduk di sebelah kanannya

setelah mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Erel, Eri hanya meroling matanya dengan malas sambil bercibik dan menyumpahi serapah ketiga temannya itu

*Skip ketika Eri sedang makan bersama kedua sahabat datarnya

Brakkk!

suasana makan yang di isi dengan coletehan Eri bersama kedua sahabatnya tadi berganti dengan jengkikan kaget, hanya Eri yang kaget, Erel dan Gemin secara langsung menatap tajam siapa yang berani mendobrak pintu yang jelas' tak di kunci itu dengan keras

tap

tap

tap

tiga langkah kaki yang menuju arah ke tempat Eri dan kedua sahabat datarnya duduk, yang mana secara tiba' pria itu langsung duduk di atas meja tepat di sebelah tempat yang di gunakan makan oleh Eri dan kedua sahabat datarnya

" bayi, apa kamu tidak merindukan kakakmu yang tampan dan menawan ini? 
ucap Dika dengan mengkibaskan rambutnya kebelakang seranya memberi satu kedipan kepada Eri

sedangkan Eri yang melihat kelakuan sang kaka hanya menggeleng geleng saja, rasanya sudah maklum.
" Eri miss kaka, tapi lebih miss bunda sama ayah!
ucap Eri dengan penuh semangat

Dika dan kedua sahabatnya hanya memandang Eri sembari tersenyum simpul

* skip ketika jam pulang pun tiba

Eri yang sedang duduk menunggu sang kaka keluar dari kelasnya sembari mencoba membuka eskrim yang baru saja ia beli

" iss,,,kenapa susah sekali sih bukanya? tutupnya juga udah kaya di tarokin lem ter lengket se dunia aja sampai' se susah ini bukannya huft     ucap Eri sembari mendegus kasar sebab eskrim yang baru saja ia beli menggunakan penutup yang mana eskrim itu memiliki penutup yang sangat susah untuk dia buka

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang