33

158 7 0
                                    


*

*

*

*

-----------

Waktu undangan pernikahan Ikwan dan Kimo terus berlanjut bahkan tamu undangan yang tadinya hanya seberapa semakin membanyak

" sayang, dimana Eri?
Tanyanya

Yang di tanya sontak memerhatikan sekitar yang begitu ramai namun tatapannya terfokus pada meja yang terletak di sebalah kiri sana yang sepertinya berisikan lima orang pemuda dan keduanya jika di perhatikan itu ialah sang bungsu dan calon menantunya

" sayang kita kesana
Ucapnya sembari menggenggam tangan sang istri melangkah menuju meja yang di tempati sang bungsu dan calon menantunya itu

Eri yang memang sedang asik memakan kue' tak sadar akan kedatangan kedua orangtuanya

Idan sendiri fokus kepada kedua calon mertuanya yang sepertinya melangkah mendekat ke arah meja yang mereka tempati

" Hai sayang
Sapa Mona


Eri yang asik makan kue secara langsung menatap orang yang memberi mereka sapaan, tatapannya sontak berbinar

" bundaa!
Serunya beranjak mendekat kemudian menubrukkan tubuh mungilnya pada tubuh Mona

Mona dengan senang hati membalas pelukan hangat putra bungsunya
" anak bunda manis banget deh
Godanya

" iss Eri ganteng bunda!
Protesnya dengan wajah yang di tekukkan kebawah, sungguh terlihat menggemaskan!

" kamu memang manis sweet
Timpal Idan yang semakin membuat si manis semakin kesal

" sudah sayang, Eri..Idan ayah sama bunda ke atas dulu ya? nanti kalau Dikanya sudah datang panggil kesini terus sekalian suruh naik ke atas juga, understand boy?
Ucap Dima panjang lebar yang di angguki mantap oleh sang empu

Dima tersenyum tipis sembari mengelus surai sang bungsu, menepuk singkat bahu calon menantunya dan menyapa singkat teman' si bungsu, kemudian mulai melangkah pergi bersama sang istri tercintanya

" buset, tante Mona makin cakep aja.. senyumnya mengalihkan duniaku~
Ucapnya dengan senyuman aneh

Erel, Gemin dan Idan tentu saja langsung menatapnya tajam, sedang Eri sendiri hanya mengangguk setuju,
toh bundanya memang semakin cantik walau usianya sudah memasuki 39 tahun

" j-jangan natap gitulah bang.. aa ganteng ini kan jadi ta- ah maksudnya merasa tambah keren
Kikuknya

Eri secara langsung tertawa
" hahaha, bilang aja takut kaa Ge!

" ngga kok!
Bantahnya

" oh ya?
Tanya Gemin

Gelon meneguk ludahnya dengan kasar, kemudian mengangguk dengan ragu'

" oh Tuhan.. tolonglah hambamu ini
Batinnya dramatis



*


Lantunan musik yang menggema nan orang' yang masih berlalu lalang..

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang