7

335 15 0
                                    

*

*

*

*

*

*

--------------

Masih pada posisi yang sama, yaitu Ikwan dan Idan yang masih menarik tangan Eri

" lepaskan tanganmu dari milikku.
ucap Idan dengan tegas nan datar

Ikwan mengabaikan perkataan Idan, iya tetap kukuh menahan tangan Eri,, ngomong' ia menahan tangan Eri pun karena ada yang ingin ia minta

Eri yang sudah menahan sakit dari tadi pun akhirnya memberontak dan menepis tangan Idan serta Ikwan

Namun yang terlepas hanya Ikwan, Idan masih kokoh

Idan segera menarik Eri lalu merengkuh pinggang itu dengan posesif, yang bermaksud menunjukkan pada pria di hadapannya itu jika pemuda manis ini adalah miliknya

" wow,,calm down bro, saya tidak bermaksud merebut milikmu, but jika iya ingin bersama saya,, saya dengan lapang dada menerimanya
ucapnya sembari tersenyum menantang

Idan yang memang dari tadi sedang menahan emosinya semakin terpancing dan tanpa sadar meremat semakin kuat pinggang pemuda mungil itu

" Shh,, kaa Idan sakitt
ringisnya

Idan mendengar ringisan lirih dari pemuda manisnya pun sedikit mengurangi rematannya namun tidak melepas rengkuhannya

" Sorry sweet
bisiknya di telinga Eri sembari mengelus pelan pinggang sang empu

Ikwan sebenarnya sudah muak melihat ini,, menghela nafas pelan lalu melirik Idan yang masih menatapnya dengan tatapan tajam lalu berahli pada sesosok pemuda manis yang berhasil merebut perhatian saat pertama kali bertemu tadi

" Saya hanya ingin berbicara sebentar dengan Eri
ucapnya dengan sedikit memaksa

" ka-

" Tidak, silakan pergi dari hadapan saya atau matamu akan saya congkel jika masih menetap di sini.
ucap Idan dengan tegas menyela perkataan Eri

Ikwan akhrinya pergi dengan perasaan kesal bercampur emosi
{ lihat saja,, Eri akan menjadi milikku sebelum kamu yang memilikinya dude kkk}
batinnya sembari menampilkan seringai tipis

Setelah kepergian Ikwan, Idan dengan reflek menggendong Eri ala koala menggunakan satu tangannya sembari melangkah menenteng makanan mereka menuju kursi taman yang mereka tempati tadi

Setelah sampai di kursi taman, bukannya Idan menurunkan Eri melainkan berahli memangku Eri, Eri yang di pangkunpun langsung memberontak minta di turunkan,, namun apa Idan menurutinya? tentu tidak.

" Diam atau saya cium
ancam nya yang mana langsung membuat Eri terdiam

" iss kaka pemaksa sekali
dumelnya dengan kesal

" seperti pesan saya sebelumnya,saya memang pemaksa dan saya tidak menyukai penolakan,, apa lagi jika itu adalah kamu sweet
ucapnya panjang lebar sembari mengelus surai si empu

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang