9

429 13 0
                                    

*

*

*

*

*

------------

Matahari yang mulai menyembulkan cahayanya dengan malu', mulai menyinari dunia yang terlalu banyak kadang kidingnya ini { hmzzzz ;>}

Pantulan matahari yang menyilaukan membangunkan sesosok pria tampan, tak lain adalah Idan

Idan melihat jam yang tertara pada dinding pemuda manisnya,, baru jam enam lewat 20, masih terlalu pagi bangun di hari libur seperti ini

Idan kembali masuk kedalam pelukan pemuda manisnya, membiarkan kepalanya tenggelam pada lekuk leher pemuda manisnya,

hum.. nikmat Tuhan yang manakh yang kau dustakan.., Idan yang tadinya berniat kembali tertidur di batalkan! leher si manisnya ini sungguh harum dan memabukkan, Idan bisa gila

Mengendus edus leher Eri
" sweet, kamu harum sekali,, saya suka
berucap dengan nada sedikit serak

Rambut yang selalu bergesekan dengan wajah Eri yang mana membuat Eri terpaksa terbangun dengan tidurny

" good morning sweet
berucap tanpa menghentikan kegiatannya tadi

Eri tersentak kaget, hell! bagaimana kakelnya ini ada di kamarnya? dan tunggu kenapa badannya rasanya sangat susah di gerakkan!

Sehabis lamunannya buyar, Eri baru tersadar jika sang kakelnya ini sedang mengungkunnya dengan kepala yang menelusup ke lekuk lehernya dengan mengendus endus bak seorang guguk yang sedang bermanja pada tuannya

" ehmm,, apa yang kaka lakukan? menyingkir kaka berat
suruhnya dengan mencoba mendorong Idan untuk menjauh

Sang empu yang di dorong tidak bergerak se inci pun, tetap pada posisinya dengan kegiatan yang masih berlangsung

Eri mulai merasa geli, mencoba mendorong kepala sang kakel dengan kuat

" Shut up sweet, biarkan saya seperti ini sebentar
ucapanya setelah menahan kedua tangan Eri di atas kepala, lalu kembali mengendus endus lekuk leher si manis

Eri yang di perlakukan seperti itu akhirnya memilih pasrah, untuk kali ini,, tidak lain kali!   { iya kah manis 👀}

30 menit sudah berlalu, namun Idan yang tampaknya masih nyaman pada posisinya yang mana membuat Eri sedikit kesal

" kaa menyingkir!, badan Eri pegal
suruhnya dengan sedikit kesal

Idan akhirnya bangkit dari tubuh Eri, berahli tertidur di sebelah si manis sembari merengkuh pinggang si manis dengan posesif

" saya lapar
bisiknya

" ha? yasudah tinggal turun makan
jawabnya tak perduli

" saya ingin memakanmu
ucapnya sembari meremat kecil pinggang si empu

Eri bergidik ngeri, menjauhkan wajah Idan menggunakan telunjuknya
" apa sih, tangannya singkirin kaa Eri mau bangun!
pintahnya dengan kesal

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang