12

317 14 0
                                    

*

*

*

*

*

--------------

Kini keadaan dalam mobil sungguh senyap hanya terdengar suara mesin serta musik yang tak terlalu keras yang terdengar

Eri mendengus kecil, ia bosan ngomong'!

" kaa Dika, berhenti di situ!
suruh nya sembari menunjukkan

Dika sudah ingin memutar arahnya ke arah yang di tunjuk oleh Eri namun perkataan Idan membuat Dika kembali memutar mobilnya

" kembali, lanjutkan.
seperti itu kira' perkataan Idan tadi

Eri menekuk kesal wajahnya
" kenapa sih, Eri mau beli itu!
suntuknya dengan kesal

" no, hari ini kamu terlalu naughty dear
sembari mengelus pelan paha sang empu, entah sejak kapan tangan itu berada di situ
{ alamakkk bayikuuu ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)}
*skippp

Eri segera menepis kasar tangan Idan pada pahanya
" gausah pegang' ya! bukan mahram!
garangnya

Dika yang mendengar sontak terkekeh, astaga adiknya ini sudah seperti wanita saja

Idan abai, kembali memegang paha Eri dan tiba' Idan menaikkan kaki Eri ke atas pahanya

Idan abai, kembali memegang paha Eri dan tiba' Idan menaikkan kaki Eri ke atas pahanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{ anggap aja gini ya}
cr ; pin

Eri kembali ingin menarik pahanya namun di tahan oleh Idan

" shut up sweet, atau saya akan menghukummu di sini
berucap sembari mengelus elus paha si manisnya

Eri membelakkan matanya
" kenapa di hukum? polisi ingin menangkap Eri? Eri membuat salah apa? Kenapa Eri?
tanyanya beruntun sembari menatap penuh tanya pada Idan

" satu jawaban satu kiss
ucapnya dengan enteng

" hiss, kaa Dika! Eri salah apa?
menatap malas Idan lalu berahli bertanya pada sang kaka, namun Dika hanya mengangkat bahunya tak tahu

Oke, sekarang Eri mulai takut

Dika tersenyum tipis, adiknya ini sangat polos haha

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang