15

336 12 0
                                    

*

*

*

*

--------------

" Dman, mengapa bisa seperti ini, lihat jari indahmu ini terluka
omelnya yang masih membasuh tangan si manis

Eri rasanya ingin tertawa melihat Idan mengomelinya tetapi masih ingat pada keadaan jarinya yang terluka ini

" iss kaka kok omelin Eri!
tuntutnya kesal

" saya seperti ini karena saya khwatir dengamu sweet, sudah jangan memakai pisau itu lagi, atau saya perlu menyuruh maid juga membuang semua pisau yang ada disini hm?
ucapnya panjang lebar

Mendengar perkataan kakelnya itu sontak mata Eri membola, hei apa apaan tidak ada pisau? jika begitu bagaimana bundanya membuat makanan kesukaannya!

" enteng banget ngomongnya, kalau ngga ada pisau terus gimana coba bunda masaknya shh!
ketusnya di selingi dengan sedikit ringisan

Idan abai, menarik sebelah lengan pemuda manisnya menuju ruang meja makan, sesampainya, Idan langsung mengangkat Eri ke atas meja

" tunggu sebentar, dan jangan pergi dari tempatmu se incipun.
tekannya yang mana di balas anggukan polos dari sang empu

2 menit berlalu, terlihat Idan yang sedikit berlari dari arah lantai atas menuruni anak tangga

Sesampainya Idan langsung menarik tangan si manis yang terluka tadi, yea kalian benar yang di ambil Idan itu kotak p3k

" sungguh saya tidak menyukai luka yang ada di jarimu ini, apa perlu kita menggantinya?
tanyanya yang mana mendapatkan geplakan di dahinya dari si manis

" kalau ngomong itu di saring dulu!
kesalnya

Se sudah acara mengobati tadi, Eri berniat ingin kembali ke dapur untuk membuat sup ayamnya yang tertunda tadi tetapi si kakel pemaksanya itu melarang dan mengatakan bahwa supnya sudah di buat oleh bibi Zira

" ikut saya besok
ucapnya memecahkan keheningan yang terjadi sesaat tadi

Kening Eri menyerit
" ikut kemanaa?
tanyanya

" rahasia, dan kamu harus mau sweet
ucapnya sembari mengelus surai si manis

Eri menghela nafas pelan

Tak berselang beberapa detik, terlihat beberapa maid yang mendatangi meja makan di dahului dengan bibi Zira

Bi Zira beserta beberapa maid tadi mulai menyajikan makanan tuan muda nan tuan kecil mereka

" Zira?
ucapnya yang langsung di jawab Zira dengan
" sudah tuan muda, semuanya sudah saya periksa dan 100℅ aman tuan muda.
ucapnya sembari menunduk sedikit

Setelah mendengar perkataan Zira, Idan berdehem singkat

Saat Zira ingin melangkah pergi beserta beberapa maid tadi langkah nya terhenti oleh panggilan tuan kecilnya

" bi Zizi!
Serunya memanggil

" ah iya tuan kec-Eri,
balasnya

" bi Zizi, kalau ka Idan jahat sama bibi pukul aja bi!
serunya dengan memberi semangat

Perkataan si manis hanya di balas senyuman oleh Zira
Oh tuan kecil, jangankan memukulnya melihatnya saja saya seperti ingin pingsan.. bukan tampannya tetapi tatapannya oh Tuhan..
melas Zira panjang lebar dalam hati

" bi Zira!
panggilnya saat melihat Zira terdiam

" ah ya tuan Eri?
jawabnya

Eri menjawab dengan gelengan
" bibi jangan lupa mam ya!
peringatnya yang mana di balas anggukan oleh sang empu

Sehabis Zira dan beberapa maid tadinya telah pergi, kini Eri dan Idan melanjutkan makannya yang tertunda sebentar tadi

24 menit telah berlalu, terlihat piring Idan yang masih terlihat banyak tetapi tak sebanyak tadi, sedangkan piring si manis hanya tersisa paham ayam dan sayur' ran

" eum.. kenapa nasi kaka masih banyak?
tanya bingung

" saya sudah kenyang melihatmu makan sweet
ucapnya sembari mencolek dagu si manis

Eri yang di perlakukan seperti itu sontak bergaya seperti ingin muntah, melihat itu Idan mendatarkan tatapannya

Eri yang ditatap seperti itupun secara langsung berpura pura memakan ayamnya tanpa melirik ke arah Idan

Tanpa Eri tahu, Idan sedang tersenyum kecil melihat tingkah laku si manisnya

3 menit berlalu kembali..

" arhgogg...
suara itu berasal dari Eri!

Wajah si manis terlihat memerah bak kepiting rebus
" he-hehehe.. maapin Eri
canggungnya sedikit malu

Idan tersenyum, dia sudah tidak tahan keimutan ini kawan'!
" kamu sungguh manis, boleh saya makan?
gemasnya sehabis mengelus surai si empu

Gelengannlah yang di dapatkan Idan
" hih, kaka pikir Eri makanan? bukan!
suntuknya kesal

" kamu makanan favorit saya
entengnya

Eri mendengus kesal, beranjak dari duduknya melangkah menuju ruang tamu yang terlihat sang kaka yang asik membaca buku novel yang ada di tangannya

Eri melihat itu sontak tersenyum jahil, membalikkan badannya mengarah pada Idan yang sedang menatapnya, memberi arahan agar Idan mendekat padanya

Idan yang melihat gestur memanggil dari manisnya pun mendekat, mengangkat alisnya satu sebagai tanda tanya

" Eri ingin mengagetkan ka Dika, kaka jangan ribut okee?!
peringatnya kepada Idan yang mana hanya di balas anggukan kecil oleh empu

Mulai melangkah mengedap edap menuju belakang sofa yang di duduki oleh Dika

Semakin dekat...

Semakin dekat...

Semakin dekat...











































------------




Kaciann di gantung 👀
HAHAHAHAHAHAH

se gini duluuu ya? cemungut for hari ini!
bwabwayyyyyyy
see uu nextchapterrrr🔥

⚠ typo bertebaran

⚠ typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang