11

359 12 0
                                    

*

*

*

*

*

----------

Setelah acara menggombal tadi, kini ketiga pemuda itu sudah berada di dalam mobil, kan ngga mungkin kalau mereka bonti naik motor..

Dengan Dika sebagai sopir dan Eri nan Idan di belakang, sebenarnya Dika sempat menolak tapi ah sudahlah

" kaa, mau kemana sih?
tanyanya dengan bingung

" Eri maunya kemana hm?
balasnya tanpa berbalik

" hum,,, ke taman aja kaa!
serunya setelah berpikir dengan matang

Dika sebenarnya sudah tau maksud sang adik ingin ke taman, ah sepertinya uangnya kali ini akan mengurang lagi

Idan hanya menyimak dengan bersandar pada bahu si manisnya, Eri tak menolak nan hanya membiarkannya saja,, pikirannya saat ini penuh dengan eskrim!

Kini mereka sudah sampai di taman, Eri lebih dulu keluar dari mobil, tanpa menunggu keduanya Eri segera melangkahkan kakinya menuju pada penjual eskrim yang terlihat tidak jauh darinya

" mass, eskrimnya dua yaa! coklat emm,, sama strawberry
serunya dengan semangat

Tangan yang tiba' merengkuh pinggangnya membuat Eri terkejut, mencoba menoleh kebelakang dan ternyata bukan sang kakel, tetapi Ikwan pemuda yang pernah ia tabrak waktu hari

" hey sweet kita bertemu lagi
ucapnya tetap dalam posisi yang sama

" o-oh hai kaa, hehe
sapanya sedikit gugup

" sedang membeli eskrim?
tanyanya

" tidak, Eri sedang membeli kayu
ketusnya melupakan kegugupannya tadi

Ikwan tertawa singkat, pemuda manis ini gampang kesal ternyata,, sungguh lucu

" hahaha, saya hanya bergurau, kamu lucu sekali,, bagaimana jika menjadi pacar saya saja?
tawarnya

" Eri pria ngomong', dan Eri itu keren bukan lucu!
suntuknya dengan kesal

" apa yang keren? kamu terlihat cantik dan lucu
berucap sembari memeluk Eri dari belakang menompangkan dagunya pada bahu Eri

" iss kaka menyingkir, kaka berat
berucap sembari mencoba membuka rengkuhan tangan Ikwan pada perutnya

Namun hasilnya nihil, saat kembali ingin melepaskan rengkuhan Ikwan, tiba' mas penjual eskrim itu memanggilnya yang mana membuat Eri mengalihkan tatapannya

Melangkah dengan sedikit susah, akibat Ikwan yang masih memeluknya erat dari belakang

" ini ya dek
ucap masnya sembari memberikan dua eskrim

" kaa lepas dulu Eri mau ambil eskrimnya!
berontaknya

Ikwan menurut, melepaskan pelukannya

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang