14

305 13 0
                                    

*

*

*

*

*

-----------------

Ketika sesudah sampai tadi Eri langsung menuju ruang makan
" lapar sekali huhuhu
melasnya sembari mengelus elus' perutnya

Melangkah mendekati kulkas kemudian membukanya dan memperhatikan bahan apa saja yang ada di dalamnya
" hum,, kalau Eri masak ini gapapa lah ya?
tanyanya sendiri

" hmmzz, gapapa kali ya sesekali juga, bunda gabakalan marah kok..
cicitnya di akhir

Eri mulai mengambil satu persatu bahan yang ia ingin masak nantinya tetapi panggilan dari belakang membuat pergerakannya berhenti
menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya

Dan ternyata itu adalah kepala maid keluarga Light, bi Zira

" astaga tuan kecil, mengapa Eri di sini?
tanyanya sembari melangkah mendekat ke arah tuan kecilnya
[ ini teh Eri yg minta gys, kalau dia ngga like di panggil tuan kecil tapi kalau ada embel' lan Eri nya yaudah dianya mau'in 👀]

" e-eh bi Zizi, Eri cuman mau masak ini aja kok
gugupnya sedikit sembari menunjuk bahan yang ia ambil tadinya

" eh sini Eri bibi aja yang masakin, Eri mau sup ayam kan?
tanyanya yang mana mendapatkan gelengan dari sang empu

" Eri mau buat sendiri bii, Eri ngga macam' kok, suerr deh bii
ucapnya sembari mengangkat kedua tangannya yang menunjukkan '✌🏿✌🏿'

Zira yang mendengar perkataan tuan kecilnya hanya menghela nafas kecil, tuan kecilnya ini sangat keras kepala

" biar bibi aja ya? apinya bahaya loh benda yang Eri pakai juga nanti tajam' bisa buat tangan Eri luka
mencoba mewanti wanti tuan kecilnya tetapi yang ia dapatkan hanya angkatan bahu acuh dari tuan kecilnya
[ walah si kicik mulai sok kulll 👀]

Setelah mengambil semua bahan, Eri membawanya menuju meja makan, menarik satu kursi lalu mendudukkan bokongnya yang cemok itu ;>

Saat sedang asik' nya mengupas/memotong bahan, Eri tersentak kaget sebab ada tangan yang tiba' memeluk lehernya dari belakang

Eri melihat tangan siapa yang memeluknya itu, ah benar itu si kakel pemaksa!

Eri acuh kembali melakukan kegiatannya yang sempat tertunda tadi

Idan yang merasa di abaikan pun dengan lancang menelusupkan wajahnya kedalam perpotongan leher si manisnya sembari mengendus endus harum yang mulai menjadi candunya ini

" emmh...,kaa iss jangan ganggu!
leguhannya yang spontan dengan kesal

Idan abai, tetap di posisinya semula
" inghmin memhbuat apa sweet?
tanyanya sedikit tidak jelas akibat masih dalam posisinya yang sama

" sup ayam dengan sedikit tambahan spesial
ucapnya yang masih fokus dengan kegiatan walau sedikit susah bergerak akibat tahanan dari si kakelnya ini

" kamu di bolehkan memakan ini semua?
berucap setelah menegakkan tubuhnya kembali lalu menunjuk bahan masakan si manisnya

" umm,, t-tentu saja iyaa!
ucapnya mencoba menjawabnya dengan nada serius

Idan tersenyum miring, heh apa manisnya ini tidak tau jika ia tak gampang di bohongi?

" bukankah kamu alergi terhadap kentang sweet?
ucapnya sembari mengambil kentang yang terselip di tempat bahan' tadi

Eri mendengar itu sontak menepuk jidatnya, Oh ayolah Eri kenapa kamu bisa melupakan itu!
batinnya mengguruttuki kecerobohannya

Idan mengambil seluruh kentang yang ada kemudian memanggil bi Zira dan terlihatnya bi Zira yang melangkah keluar dari dapur sedikit terburu' mendekati Idan

" kenapa tuan muda?
tanyanya sopan
[ ngomong' yang di panggil tuan muda itu cuman Dika nan Idan, kalau si manis Eri mah tuan kecil haha]

" bagaimana bisa kamu melupakan ini Zira? sekali saya melihat kebodohan mu yang seperti ini lagi saya tidak akan segan' padamu. Dan buang semua kentang yang ada di sini, jika saya masih melihat satu bijipun nyawa kalian taruhannya.
ucap panjang lebarnya dengan tegas
sembari memberi kentang yang tadinya ia pegang kepada Zira

" maaf tuan muda, saya tidak akan mengulanginya lagi.. maafkan saya
ucapnya sembari menunduk sedikit lalu berlalu pergi dengan sedikit gemetaran
Oh ya tuhan, jangan biarkan aku ceroboh dan sebodoh itu lagi
batin Zira

[ kasian juga lihatnya T_T ]
[ Zira ; yeuuu, itu mah kamu yang bikin ]
[ hehehe corry ✌🏿]
*skipp

Eri yang dari tadi hanya menyimak apa yang terjadi, tiba' pisau yang ia pegang tak sengaja mengenai tangannya yang mana membuat Eri secaran langsung berdiri sembari melangkah sembari meringis mendekati wastafel dengan tangannya yang kini masih berlumuran darah

Idan melihat itu sontak khawatir, melangkah mendekati manisnya yang masih sedang membasuh tangannya pada wastafel dengan raut wajah kesakitan

Mengambil alih tangan pemuda manisnya...


________


















H

eyooo prenddd, berjumpa lagiiii! Hehe sorry baru bekk 🙏🏿

see gini dulu yaaa, see uu nextchapterrrr 🔥

⚠ typo bertebaran

⚠ typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang