23

168 8 0
                                    

*

*

*

*

----------

Eri yang masih sesegukan di pelukan Idan yang kini masih pada posisinya, menimang nimang si bayi

" sttt sudah, ingin eskrim?
Tawarnya pada si manis

Eri menjawabnya dengan anggukan kepala

" hm apa? kamu tidak mau? baiklah tidak jadi
Mencoba menggoda si manis

" hiks.. Eri mau iss!
Jawabnya mencoba menahan isaknya

Idan terkekeh
" baiklah', sudah jangan menangis lagi
Ucapnya sembari mengusap air mata si manis

Dika merolling matanya dengan malas melihat drama di hadapannya sekarang

" modus amat kutub, btw saya ngga di traktir juga?
Tanyanya penuh harap

" tidak
Jawaban singkat nan padat yang di berikan Idan membuat Dika mencibir

Eri yang melihat itupun hampir saja terbahak melihat wajah lucu sang kaka, terlupa sudah kesedihannya~

" kaka Dik, cocok jadi botinya Eri!
Ujarnya semangat

Idan menyentil kening si manis pelan
" yang ada kamu yang jadi botinya sayang

" dih apa sih, sokab!
Cibirnya

Cupp

" ISS KAA IDAN !!
Teriak geramnya sembari mengusap kasar bibirnya bermaksud menghilangkan jejak ciuman dari si empu

Idan menahan tangan Eri dengan sebelah tangannya
" jangan di hapus, atau bibir ini akan saya hap
Ancamnya

Eri sontak terdiam, Dika tertawa singkat
" yeuu bayi, mau aja di taklukin
Godanya sembari menaik turunkan kedua alisnya

Eri melihat itu pun semakin merasa kesal
" kaka,teman sama aja!
Batinnya kesal

Beberapa detik berlalu tiba' suara deringan ponsel berbunyi nan deringan itu ternyata berasal dari handphone Idan

Idan menggunakan satu tangannya untuk meronggah saku celananya, melihat nama yang tertara dalam layar handphone membuatnya mengangkatnya

" hm?

"...."

" lalu?

".... "

" hm biarkan, dan awasi

Tittt

Idan kembali memasukkan handphonenya kedalam saku celananya

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang