37

165 13 0
                                    


*

*

*

*

------------

" hah.. hah.. sudah kak! hahaha!
Letihnya tertawa, terus mencoba menjauhkan tangan sang kekasih dari pinggangnya

Idan menurut, terkekeh pelan melihat si manis yang terlihat letih, sangat mencolok dari cara bernafasnya

" baiklah saya sudah melepaskannya
Ucapnya sembari menghentikan tangannya berahli memeluk pinggang ramping pemuda manisnya

Eri masih mencoba menetralkan nafasnya di rasa sudah cukup, kembali pada kegiatan masaknya yang sempat tertunda akibat kejahilan sang kekasih

Eri menyicipi makanannya, di rasa sudah pas mematikan kompornya

" kaka menunggu di meja, Eri mau siapin ini dulu
Tintahnya pada sang kekasih, bukannya Idan menurut ia malah meraih piring yang sudah terisi makanan keduanya kemudian membawanya ke arah meja makan

" astaga, pemaksa itu keras kepala sekali..
Gumamnya saat melihat punggung belakang sang kekasih mulai menjauh

Eri mengambil dua gelas, kemudian melangkah menyusul sang kekasih ke arah meja makan

" duduk di sini sayang
Pintahnya dengan menepuk pahanya

Eri mendelik sinis
" Eri tidak mau!
Bantahnya menarik kursi di samping Idan

Idan mengerucutkan bibirnya kedepan, Eri yang melihatnya langsung melotot
" WOAHH! kaka imut sekali!
Hebohnya

Idan masih dengan ekspresi nya
" sayang sinii
Rengeknya bak seorang anak yang sedang meminta mainan kepada ibunya

" kaa, jadi boti Eri aja ya?
Tawarnya yang sangat gemas melihat tingkah sang kekasih

Idan menggeleng, masih dengan ekspresi yang sama
" sayangg
Panggilnya kembali

Tangan mungil Eri terkepal erat
" cah,kaa Idan kok bisa se gemas ini?!
Decak gemas batinnya
[ yeuu, bayi ngga nyadar 👀]

Eri menghela nafas pelan
" iya' , tapi kaka jadi botinya Eri ya?
Tawarnya

Tentu ekspresi Idan langsung kembali mendatar
" no, only you can, darling
Ucapnya dengan nada dingin, menarik paksa pergelangan tangan si manis kemudian mendudukannya ke atas pangkuannya

" bayi saya ternyata lebih suka di kasari heh?
Ucapnya lagi

Eri langsung saja menggeleng keras
" T-tidak!
Bantahnya cepat

" oh ya?
Tanyanya dengan tangan yang mulai bergerak mengelus halus punggung si manis, sesekali merematnya

" i-iya iss!, sudah nanti makanannya dingin
Ucapnya mencoba mengalihkan keadaan

Idan menepuk bokong si manis dengan keras kemudian kembali meremasnya pelan

" this part is mine.
Bisiknya pada si manis, sedangkan Eri sendiri rasanya ingin berteriak menyumpah serapahi sang kekasih, namun apa dia berani? tentu tidak!

He's mine ( end ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang