53

1.9K 268 67
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA.📍

Hallo guys terimakasih karna masih setia nunggu cerita ini, tapi mohon maaf sekali saya tidak bisa langsung up sekaligus banyak per chapter karena ada 2 alasan
1. Saya mempunyai kesibukan lain yaitu pekerjaan rl saya
2. Saya tidak melanjutkan cerita ini pake draft alias langsung di ketik lalu di upload

Tidak ada double up ya, tapi kalau ada double up pasti saya lakuin kl luang ya, mohon pengertiannya🙏

Oiya komenan alur ceritanya dan votenya juga ditingkatkan ya bukan hanya nyuruh saya up terus tp hanya komen lanjut/next, biar saya lebuh semangat🥰

••••••

Deg!

Herza yang sedang berkumpul dengan Jasta, Matteo, dan Sabian di base camp tiba-tiba ia terdiam.

Ia memegangi dada nya yang terasa sesak.

"Ja lo kenapa nangis?" Tanya Jasta yang melihat Herza menitikkan air mata.

Herza menatap Jasta, ia mengusap pipinya dan iya memang pipi nya basah karena air matanya.

Yang bahkan dirinya tidak tau mengapa ia menangis tanpa di sadari.

Herza menggelengkan kepala pelan.

"Sakit.."

Hanya kata itu yang Herza gumamkan.

Sabian yang paham situasi pun mengeluarkan ponselnya dari saku celana, ia terlihat menelepon seseorang.

"Rel, Hernan ada dirumah?" Tanya Sabian pada Karel di sebrang sana.

"Hernan tadi nemenin Ibun belanja."

Itu suara Karel dari panggilan telepon yang di lost speaker.

"Cuma berdua?" Tanya Sabian lagi.

"Iya cuma berdua, tadi gue nawarin gantiin Hernan buat nemenin Ibun tapi Ibun nggak mau."

"Oke makasih ya Rel."

Beberapa detik menjadi hening, hingga suara Karel terdengar kembali.

"Tapi ini udah hampir 5 jam mereka keluar, sangat lama dari biasanya."

Ucapan Karel membuat mereka berempat yang berdengarnya pun terkejut.

•••••

"Di supermarket ini nggak ada mobil Hernan, lo yakin kan Ja kalau Ibun biasa belanja bulanan di sini?" Tanya Matteo ke Herza.

Herza mengangguk pelan, ia masih merasakan sesak di dada nya.

"Kita cari mereka!"

Sabian berlari kecil memasuki mobil milik Matteo.

Mereka memang sengaja untuk satu mobil saja yaitu menggunakan mobil Matteo.

"Mat pake jalur itu aja!" Ucap Herza yang menunjuk sebuah gang.

"Itu kan gang, jalan tikus." Kata Jasta.

KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang