25

2.5K 224 13
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA.📍

Flashback on •

"JASTAAAA!"

Di kediaman rumah keluarga Alaric pagi nya di awali dengan teriakan dari sang kepala keluarga, Papa.

Kemudian datang lah Jasta yang nuncul dengan berseluncur santai di pembatas tangga dari lantai 2.

"Hadir Papa!"

Jasta yang telah lengkap dengan setelan seragam sekolah putih abu nya tersenyum lebar ke Papa.

Papa menghela nafas pelan sejenak, ia juga memijat pelipisnya.

"Jasta apa lagi ini? surat panggilan dari sekolahmu buat orang tua! Jasta.. demi Tuhan, apa lagi yang kamu berbuat kali ini?"

"Kenapa sih Mas? pagi pagi udah ribut aja." Datanglah Mama yang dari dapur, Jasta yang melihat Mama nya langsung memeluk lengan Mama nya dengan manja.

"Heh Jasta itu bini saya!"

Jasta memutarkan bola matanya males, Papa nya selalu begitu posesif.

"Jasta cuma nonjok dia kok Pah ampe gigi nya copot tiga, lagian dia jelekin bidadari Jasta nih kan Jasta nggak suka." Jelas Jasta santai sembari ngedusel di lengan Mama nya.

"Tapi bukan pake kekerasan dong sayang." Ucap Mama lembut.

"Papa yang ngajarin dari kecil kata Papa  balas aja orang yang udah jahat dengan kekerasan biar setimpal." Kata Jasta membuat Papa melototkan mata nya mengkode agar Jasta diam.

Mama menatap datar suami nya tersebut, "Didikan kamu tuh Mas, lagian kalian itu sama. Kamu juga dulu pas SMA kayak Jasta, bandel juga."

"Udah sekarang kalian berdua kamu sarapan ayo tar telat." Lanjut Mama yang dipatuhi oleh Papa dan Jasta.

•••••

Sementara itu di kediaman keluarga Ganeshawra terlihat Sabian sedang sarapan bersama Bunda dan Ayah nya.

"Bian gimana sama sekolahmu?" Tanya Ayah menatap Sabian.

Sabian tersenyum simpul, "Aman kok Yah."

"Nanti kamu jemput Alea kan nak?"

Kini Sabian beralih menatap Bunda, ia mengangguk pelan.

"Iya Bun pastinya itu mah."

"Bian udah selesai makannya, aku berangkat dulu ya Ayah, Bunda."

Sabian bangkit berdiri, ia menghampiri Ayah nya lalu salim dan ia juga salim ke Bunda nya.

"Assalamu'alaikum Ayah, Bunda." Pamit Sabian lembut.

"Waalaikumsalam.."

Kemudian Sabian beranjak pergi keluar rumah, ia menghampiri motornya lalu menyalakan dan langsung saja ia pergu menuju rumah sahabatnya, Alea.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Sabian sampai di rumah Alea, karena memang rumah mereka dekat hanya berbeda satu komplek.

Terlihat sudah ada Alea yang berdiri di depan pagar rumahnya, wanita berparas manis tersebut tersenyum sumringah saat melihat Sabian datang.

"Maaf ya nunggu lama." Kata Sabian sesal.

Alea menggeleng pelan, ia naik ke motor Sabian.

KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang