27

2.8K 295 26
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.📍

Kini mereka telah resmi menjadi mahasiswa, dan karena Hernan semakin dekat dengan Sabian jadi ia juga dekat dengan Jasta dan Alea.

Bahkan Sabian memutuskan untuk satu fakultas dengan Hernan.

Bukan hanya mereka berempat namun mereka juga kini berteman dekat dengan Matteo yang seorang kating, Juna, Karel dan Lingga.

Mereka berdelapan sedang berkumpul bersama di ruang musik.

Hernan, Matteo dan Alea mengikuti UKM band.

"Enan ini gitar buat kamu." Kata Alea memberikan sebuah gitar listrik berwarna merah maroon dan hitam.

Kedua mata Hernan berbinar, ia menerima gitar nya dengan senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua mata Hernan berbinar, ia menerima gitar nya dengan senang.

"LEA INI BAGUS BANGETT!" Seru Hernan senang yang membuat mereka tersenyum.

"Di bawah gitarnya ada ukiran nama kamu Nan." Ucap Alea sembari tersenyum manis.

Hernan terus tersenyum sembari melihat gitarnya.

"Gue akan jaga gitar ini, selalu!" Kata Hernan dengan yakin.

"AYO DONG GENJRENG GITAR BARU LO NAN!" Sahut teriak Lingga menunjuk Hernan.

Kemudian Hernan mulai memainkan gitar baru nya dan mereka bersenandung nyanyi bersama.

"Bian.."

Sabian menoleh ke Alea yang duduk di samping kanannya.

"Kenapa Al?" Tanya Sabian lembut.

"Jaga Hernan ya? kalian semua harus saling jaga satu sama lain." Kata Alea serius dengan senyum manisnya.

Sabin ikut tersenyum, ia mengangguk pelan.

"Pasti. Aku bakal jaga kalian semua."

Alea tidak menjawab, ia hanya tersenyum.

•••••

Di sini lah Sabian berada, di sebuah restoran yang telah ia booking jadi hanya diri nya sendiri sebagai pengunjung.

"Cieee cieee mau nembak Lea." Goda Hernan menoel noel pipi Sabian.

Sabian terkekeh, "Doain ya guys." Ucapnya sembari tersenyum.

Benar, di sana juga ada Hernan, Jasta, Karel, Lingga, Matteo dan Juna.

"Pasti dong kita doain yang terbaik!" Sahut Karel sembari mengacungkan jempolnya.

"Sana jemput Alea dulu gih." Kata Matteo yang di angguki oleh Sabian.

"Yaudah gue cabut dulu ya." Pamit Sabian lalu berjalan keluar restoran dan masuk ke dalam mobilnya.

KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang