57

1.4K 216 17
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ALUR CERITANYA.📍

Hai apa kalian siap melihat mereka berperang?
chapter ini dan kedepannya akan memainkan emosional jadi siapin sabar yang banyak ya hehe.

Ayo tingkatin lagi komenannya dan vote nya.

•••••

Kini Karel, Lingga, Juna, Jasta, Herza dan Sabian berkumpul di base camp.

Setelah Juna menghubungi yang lain, mereka langsung pulang ke base camp.

"Ah jadi mereka di sana ya, gue tau itu di mana." Kata Jasta setelah melihat layar laptop Lingga yang menunjukkan seperti maps dan ada titik kordinat nya.

"Lo yakin mereka di sana? bukan jebakan?" Tanya Herza ke Lingga.

Lingga mengangguk tegas.

"Ini gue udah sabotase sistem keamanan gedung mereka, jadi gue tau bisa
melacak siapa aja yang di dalam gedung itu dan ya mereka semua di sana." Jelas Lingga.

"Seperti sudah menunggu." Sahut Sabian datar.

Jasta tersenyum smirk.

"Kita berangkat hari ini juga tapi ke rumah gue dulu sekarang, ambil keperluan." Kata Jasta tegas.

•••••

Jasta membuka pintu rumah nya, ia berjalan paling depan untuk menuntun teman-temannya hingga ke belakang rumah lalu berhenti di sebuah pilar dinding.

Tangannya terulur ke depan menyentuh pilar tersebut hingga kemudian muncul sebuah kotak yang menampilkan sidik telapak tangan.

Sidik telapak tangan itu yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi berwarna biru yang mengartikan bahwa 'cocok'.

Jasta mundur beberapa langkah ke depan dan menginstruksikan yang lainnya untuk mundur juga.

Lalu tak lama kemudian pilar itu bergerak dan membelah menjadi dua hingga menampilkan sebuah lift di baliknya.

Lingga, Juna dan Herza terkejut melihatnya.

"Ayo masuk!" Titah Jasta ke mereka.

Lalu mereka satu persatu masuk ke dalam lift dengan Jasta yang terakhir, dan lift tertutup kembali hingga akhirnya pilar itu juga merapat kembali seperti pilar yang nampak biasa pada awalnya.

Ting!

Bunyi sebuah lift yang bergerak ke bawah tanah.

Pintu lift terbuka, mereka telah tiba di ruangan bawah tanah kediaman rumah Alaric.

Mereka keluar dari lift dan mengedarkan pandangan kesejuru ruangan tersebut.

Terpukau.

Mereka kecuali Jasta dan Sabian nampak terpukau dengan isi ruangan tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang