44

1.7K 248 17
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN CERITANYA.📍

Terimakasih buat teman-teman yang sudah komen alur ceritanya, saya jadi semangat dan ini hadiah double up dari saya hari ini. tingkatkan lagi ya say.

Jangan lupa follow, like dan komen akun tiktok saya @dendelionsky karena disana saya suka menyelipkan spoiler🤭

•••••••

Herza menelan nasi goreng itu dengan terpaksa, ia menaruh kotak makannya di atas lantai.

"Gue udah kenyang." Ucap Herza datar.

"Tadi lo lahap banget loh tapi setelah tau yang masak Ayah jadi langsung kenyang, waw hebat ya." Sindir Hernan sinis menatap kembarannya.

"Bahkan kalau dari awal gue tau kalau bajingan itu yang buat gue nggak akan makan!"

Plak!

Yang lain terkejut melihat Hernan yang menampar Herza.

Rahang Hernan mengeras tatapannya menajam.

"Mau jadi durhaka lo hah?! itu Ayah lo!"

"GUE NGGAK PUNYA AYAH YANG BEGITU! GUE SAKIT ANJING LO TAU NGGAK!"

Kedua saudara kembar Khazeir itu telah bangkit berdiri dengan saling melempar tatapan tajam.

"EMANG LO PIKIR LO DOANG YANG SAKIT? GUE JUGA SAKIT YA BANGSAT!"

"Nan, Ja udah!" Leraian tegas Matteo diacuhkan oleh mereja berdua.

"Mikir ya goblok! jangan egois sendiri, semua juga sakit, semua ada alasannya nggak usah lo gedein ego lo terus!" Hernan menunjuk dan mendorong dada Herza dengan jari telunjuknya.

"Lo bisa bebas tinggal apartemen lo, Ibun tinggal dirumah Oma, Ayah yang lebih milih nginep terus di kantornya. Terus? terus kalian semua lupa sama si bungsu Khazeir! kalian ninggalin gue sendirian di rumah gede itu yang aslinya gue benci kesepian." Lanjut Hernan dengan mata yang telah berkaca-kaca.

"Lo tau? Ayah yang nggak pernah masak tapi tadi pagi-pagi buta beliau begitu efforts bikin masakan buat kita, terus tangannya banyak plester Ja."

Setetes air mata mengalir membasahi pipi kanan Hernan, ia mencengkram kerah baju Herza.

"Lo sakit sama gue juga sakit tapi gue nggak seegois lo. Dan kalau lo terus gini yang paling bajingan bukan Ayah, tapi lo Herza Bimasena Khazeir!"

"Herza ayo pulang.." Ucap lirih Hernan sembari menunduk seiring melemahnya cengkraman kerah di seragam Herza.

"Ayo pulang Ja!"

Herza memejamkan matanya, ia membawa Hernan kedalam pelukannya dan kedua  saudara kembar itu saling menangis.

••••••

"Sial malu banget gue nangis di depan yang lain." Gumam Herza yang habis membilas wajahnya dengan air di wastafel toilet.

Herza melihat pantulan dirinya di cermin, tatapannya menjadi sendu.

KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang