16

2.9K 230 9
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA.📍


Hernan sore kali ini terlihat sangat senang, wajahnya cerah berbinar dengan senyum yang terus terukir di kedua sudut bibirnya.

Ia menuruni anak tangga ke bawah, menghampiri Herza yang sedang duduk di sofa sembari bermain ponsel.

"Aa ayo ihh. Adek udah siap nih!"

Herza mendongak, melihat kembarannya yang tersenyum manis pada nya, membuat ia juga ikut tersenyun kecil.

"Iya ayo!" Herza memasukkan kembali ponsel nya ke dalam saku celanannya, lalu bangkit berdiri.

"YEYY PANTAI!" Seru Hernan kegirangan.

Benar, sore ini setelah pulang dari kampus. Herza mengajak dirinya untuk healing ke pantai.

"Seneng amat bocil." Herza terkekeh, ia gemas. Sangat gemas pada Hernan.

"Ih anjim kita tuh seumuran ya!" Protes Hernan yang di balas gelak tawa oleh Herza.

Saat Herza membuka pintu utama rumahnya, mereka berdua melihat heran ada Sabian yang berdiri di balik pintu.

"Ngapain lo?" Tanya Herza sewot.

"Ngajak Hernan jalan." Balas Sabian santai dengan wajah datar andalannya.

Sadar akan suasana di antara kedua nya mencekam, Hernan langsung melerai.

"Eumm Bian sebelumnya gue udah ada janji bakal jalan-jalan sama Eja." Ucap Hernan menatap Sabian tidak enak hati, sedangkan Sabian melirik Herza yang nampak tersenyum puas.

"Yaudah gue ikut."

Herza menatap tajam Sabian, yang ditatap tampak tidak memperdulikan Herza yang sudah kesal.

"Engg--"

"Boleh, ayo Bian ikut." 

Ucapan Herza terpotong oleh Hernan, ia menoleh menatap protes ke kembarannya.

"Nggak papa kan A? lebih banyak orang pasti seru." Hernan menatap memelas pada Herza.

Herza menghela nafas pelan, ia luluh.

"Terserah."

Ia bisa melihat Sabian yang tersenyum puas ke diri nya.

Ekspetasi nya untuk berduaan dengan Hernan harus pupus.

"Yaudah yuk berangkat." Hernan memegang tangan kanan Herza dan memegang tangan kiri Sabian.

Bukan tanpa alasan Hernan mengiyakan Sabian. Ia berharap semoga Sabian dan Herza bisa lebih akur.

•••••

"HEH BABIAN MUNDUR SEMENTER LO DARI ENAN!"

"Lo bukan presiden, di larang ngatur."

"Anjing!"

"Iya itu diri lo."

"BANGSAT!"

Hernan menghela nafas, ia memijit pelipisnya pelan. Memang benar ya ekspetasi tidak seindah realita.

Bukti nya sesampainya di pantai, Herza dan Sabian malah terus beradu argumen.

"Kalian bisa diem nggak sih? ribut terus gue nggak akan mau ngomong sebulan sama kalian!"

Kicep. Ucapan Hernan berhasil membuat Herza dan Sabian terdian patuh.

Mereka bertiga sedang berjalan beriringan di tepi pantai dengan Hernan yang berada di tengah.

KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang