48

1.8K 240 30
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ALUR CERITANYA.📍


Brak!

Jasta menaruh sebuah buku catatan dan beberapa dokumen ke atas meja.

Kini mereka semua telah berkumpul kembali dengan komplit, iya mereka berdelapan kembali.

Mereka duduk berkumpul disebuah ruangan di base camp, ruangan yang biasa mereka lakukan untuk mengadakan rapat atau rundingan.

"Itu buku catatan semacam diary punya Papa gue, terus dokumen-dokumen yang Papa kumpulin siapa aja musuh-musuh kita."

"Afkar Arkatama, Aldino Arkatama ada Laura dan Salsa juga." Kata Matteo yang membaca isi dokumen-dokumen tersebut.

"Afkar usia 68 tahun, Aldi usia 45 tahun mereka ini Ayah dan Anak."

"Liat deh disini tertulis kalau Tuan Adgar Rahesa Khazeir mengenal siapa itu Afkar dan Aldi." Sahut Jasta menunjukkan tulisan tersebut ke yang lain.

"Hah? Opa?" Ucap Hernan terkejut.

"Gue udah nyari informasi soal Afkar dan Aldi tapi data mereka tidak ada yang mencurigakan, cuma catatan sipil kalau mereka seorang pengusaha bisnis." Sahut Lingga yang tatapannya fokus ke laptopnya, tangannya juga terlihat bergerak kesana kemari diatas keyboard.

"Sial ini mereka mah sengaja nutupin identitas asli, gue nggak bisa nembus." Lanjut Lingga ia mengusap wajahnya frustasi.

"Berarti harus nanya langsung ke Opa, pasti beliau tau semua." Kata Herza.

"Bentar. Di sini tertulis juga kalau Sagara mengetahui rahasia ini juga, Sagara bokapnya Sabian." Ucap Matteo yang membaca buku catatan peninggalan Papa Jasta.

Sabian tampak acuh, ia memejamkan mata nya sembari menyenderkan punggungnya ke kursi.

"Seorang ahli hukum Raymon Calixto juga mengetahui rahasia ini dan kematian mendiang istrinya adalah konspirasi dari seseorang." Lanjut Matteo yang membaca buku tersebut, nada nya berubah menjadi pelan di akhir.

Matteo terkejut.

Papa nya mengetahui rahasia ini? kematian Mama adalah rencana seseorang?

Karel mengambil alih buku tersebut, ia menyadari kalau Matteo masih tak menyangka.

"Jika ingin bertanya soal bisnis Aldiano Arkatama tanyakan lah pada Damero Noah Calief, ia mengetahui siapa itu Aldiano di dunia bisnis." Ucap Karel yang membaca buku tersebut, pandangannya beralih ke Lingga yang terkejut.

Damero Noah Calief adalah Papa dari Lingga.

"Lawan kalian adalah orang yang sangat berbahaya dan licik maka berhati-hati lah, jangan termakan bujuk omongannya nanti atau kalian akan terjebak."

"Mereka datang untuk membalas dendam."

Karel mengakhiri membacanya, ia menatap satu persatu teman-temannya.

"Sebenarnya apa yang orang tua kita lakuin sih?" Ucap Lingga.

"Yang lebih bikin waw ternyata semuanya saling terhubung ya." Timpal Jasta.

"Gue akan berbicara sama bokap gue terus gue juga mau tau sebenarnya apa yang terjadi sama kematian nyokap gue, siapa yang membunuhnya." Kata Matteo dengan tangan terkepal.

"Gue akan menemui orang itu di penjara nanti."

Ucapan Sabian membuat mereka mengalihkan pandangan ke arahnya, tentu mereka tau siapa yang dimaksud oleh Sabian.

Sabian yang ingin mengunjungi Ayah nya.

"Gue akan berbicara sama Papa gue soal ini juga, ya semoga aja bisa dihubungin." Kata Lingga pelan

KHAZEIR || SELESAI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang