17

1.6K 154 19
                                    

Hati Nadine berdebar saat ia kembali menginjakkan kaki di Qatar. Padahal ini bukan pertama kalinya, namun ucapan Nathan beberapa minggu yang lalu tentu membuyarkan lamunnya.

Noah disamping Nadine melirik kakaknya bingung. "Kamu ga kenapa-napa?"

Nadine mengangguk sambil menyengir kecil kearah Noah. "Ya, tidak apa-apa."

"Dibanding kamu, harusnya aku yang nanya, kamu ga kenapa-napa?"

Beberapa minggu ia melakukan pertemuan intensif dengan psikiaternya membuat Nadine mengalami perkembangan. Seperti kurangnya rasa takut serta cemas berada disekitar orang-orang.

Noah mengangguk, remaja itu bersandar ke Nadine dengan wajah pucat pasi. "Theo kapan jemputnya, sih." Kesalnya.

Nadine menggelengkan kepalanya. "Kalau masih mau muntah bilang aja."

"Nggak, cuma pengen bobo cepet-cepet aja." Adu Noah

Nadine mengangguk paham. "Kakak tidak sangka kamu mau kemari untuk melihatnya."

"Kak, sepakbola itu masa laluku. Dan itu kenangan yang indah, aku tidak menyimpan dendam apapun kepada olahraga ini. Tentu aku senang menonton perwakilan garuda kita."

"Tapi dulu kamu.."

"Itu dulu, aku hanya merasa frustasi di usia labilku. Tapi sekarang tidak."

Nadine tersenyum kecil, ia mengelus lembut punggung Noah. "Kakak bangga kamu bisa move on."

"Kakak juga bisa. Kakak sudah mengalami banyak perubahan semenjak aku meninggalkan kakak, padahal belun genap sebulan. Aku yakin, kamu akan segera membaik."

***

Demi menghemat budget (kata Nadine), Nadine dan Noah berada dikamar yang sama dengan bed yang terpisah. Dua kakak beradik itu memang se lengket itu, bahkan tidak ada satupun kalimat bantahan saat Nadine mengajukan ide tersebut.

Biar aku juga gampang jagain kakak. Kata Noah.

Namun saat ini, Noah ntah kemana, tadi sebelum Nadine masuk kekamar mandi, katanya ingin keluar mencari udara segar namun hampir 1 jam sudah berlalu anak itu belum menunjukkan tanda-tanda kembali.

Gadis itu lantas meraih ponselnya yang tadi sempat membunyikan notifikasi. Dilihatnya nama Nathan membuatnya segera membuka pesan yang terkirim disana.



Nathan: sudah sampai?

Nadine : sudahh, aku sampai tadi malam
lupa mengabari karena aku
dan Noah langsung tertidur
setelah check-in

Nathan : that's fine
Anw, you okay?

Nadine : ya, membaik setelah istirahat

Nathan : sounds good
I miss you, Nad

Nadine : what should i say then?

Nathan : hahah
Don't you miss me?

Nadine : myb a lil?

Nathan : make it more then

Nadine : lol

Nathan : can't wait to see you

Nadine : yeah, fighting for tonight

Nathan : 100% sure
Nad, once more i miss you

Nadine : ok

Nathan Tjoe-A-On -Targeting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang