3 0

1.8K 168 15
                                    

Sehari setelah melakukan shooting iklannya kemarin, kini Nathan bersama keluarganya dan Nadine sekeluarga terbang ke Bali untuk melakukan liburan bersama dengan menyewa 1 villa yang sama.

Nathan tersenyum kearah Nadine kala mendapati gadis itu keluar dari kamarnya, ditawarkannya uluran tangan untuk menggapai gadis itu.

"Let's go?"

Turut tersenyum Nadine mengangguk dan menerima uluran tangan Nathan dan mulai berjalan keluar.

Dua keluarga itu mulai menghilang terhitung beberapa jam setelah mereka selesai merapikan barang masing-masing dikamarnya.

Baik itu orang tua, Joy dan kekasihnya, serta Noah yang entah kemana. Menyisakan dua insan yang kini berjalan beriringan itu menghabiskan waktu bersama.

"Dulu, jika aku ditanyakan oleh orang-orang apa yang kuingat tentang Indonesia, aku lebih dulu mengingat Bali daripada Semarang." Ucap Nathan jujur, diikuti kekehan geli.

Memang tak jarang orang yang hidup di luar negeri lebih familiar dengan Bali, kota dengan ribuan pesonanya yang memang sangat terkenal.

"Meski begitu ini baru pertama kali kamu kemari?" Tanya Nadine dengan alis terangkat.

"Ya. Aku hanya sering melihatnya diunggahan orang-orang."

"Yasudah, karena pertama kali kamu kemari.." Nadine berjalan sedikit lebih didepan Nathan sebelum berbalik dengan mata berbinar senang dengan senyum manis dibibirnya.

"Jika waktu di Doha kamu yang membantu jalanku, sekarang kita tukaran." Satu kedipan lucu dilayangkan gadis itu sebelum melepaskan genggaman tangannya dan berlari kecil meninggalkan Nathan.

Nathan? Jangan tanyakan ia terdiam dalam beberapa waktu sebelum akhirnya menggeleng, sadar.

Barusan.. itu sangat lucu.

"Hey, wait for me, honey." Nathan akhirnya menyusul Nadine dengan cepat.

"Stop calling me honey, itu membuatku malu." Ucap Nadine disela-sela tawanya.

Hup

Tertangkap Nadine bisa merasakan dirinya diputar diudara saat ia dengan refleks melingkarkan tangannya ke leher Nathan.

"Malu kenapa? Honey? Bunny? Sweety? Sayang?"

Saat pria itu menghentikan putarannya, bisa terlihat jelas wajah memerah gadis yang masih menatapnya tak percaya.

Lagi, Nathan tertawa sebelum meraih gadis itu agar lebih dekat dengan dirinya.

"So cute, honey."

"Nathan!!"

Joy memeluk kekasihnya erat saat ia menunjukkan videonya kepada Mama dan Papanya. Dua pasang kasih yang ternyata sedang melakukan double date itu tertawa melihat kearah ponsel Joy.

"It's masterpiece. Mereka sangat lucu." Ucap Joy setelah memamerkan apa yang sempat diam-diam ia video saat hendak pulang ke villa bertepatan dengan saat Nathan dan Nadine memutuskan ingin berjalan-jalan.

Mama dan Papanya mengangguk setuju. "Aku senang melihat keduanya."

"Tapi kudengar berhubungan dengan orang Indonesia harus diikat dalam pernikahan." Ucap Joy setelah puas dengan kegemasan sepasang kekasih yang masih baru itu.

Romeo mengangguk. "Benar."

"Aku tidak yakin Nathan ingin menikah dalam beberapa waktu dekat ini."

"Joy.."

"Papa tahu, meski terlalu cinta, Nathan tidak akan berani mengikat sesuatu apalagi dalam bentuk pernikahan. Itu agak.. konyol baginya."

"Biarkan mereka jalani dulu. Nathan sudah dewasa, dia tau apa yang ia putuskan."

Nathan Tjoe-A-On -Targeting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang