25

1.3K 151 7
                                    

Sesuai janjinya di penghujung bulan Mei, Nadine kini sudah berada di bandara untuk menjemput Nathan. Tidak seperti yang diharapkan, terlalu banyak fans pria itu membuatnya harus berada ditengah-tengah.

Bagaimana jika akhirnya Nathan malah tidak melihatnya?

Baru saja memikirkan hal itu, sebuah tangan menarik Nadine untuk masuk lebih jauh.

"Maaf teh, tadi keramean jadi saya main tarik aja, ini diminta pak Nathan. Dia masih didalem ngambil bagasi."

Nadine mengangguk paham. Oh dia bahkan bisa berjalan sejauh ini? Bagaimana jika Nadine yang dulu yang ditarik seperti tadi? Ah tidak mungkin sih. Nadine yang dulu tidak akan berani untuk berdiri ditengah ramainya orang seperti tadi.

Cukup lama berdiri, Nadine akhirnya melihat Nathan, disampingnya ada pria yang sempat Nathan ceritakan bahwa akan sampai bersamaan, setau Nadine beberapa warganet memanggilnya Prof Toha—alias Thom Haye.

Nadine tersenyum malu-malu kala matanya menemui dua pria itu. Berbeda dengan Nathan yang sudah berlari dan memeluknya dengan erat.

"I miss you so bad."

Nadine terkekeh kecil sambil mengangguk. "Miss you too."

Thom Haye memutuskan untuk menuju mobil lebih dulu bersama dengan supir mobil yang sudah disiapkan oleh PSSI, sedangkan Nathan dan Nadine masih diam dalam posisi berpelukan.

Nathan menatap Nadine dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya. "Apakah kamu menjadi lebih cantik hanya dalam beberapa minggu?"

Nadine mendorong bahu Nathan sambil terkekeh. "Bullshit."

Nathan ikut tertawa. "Ouch, it breaks my heart."

Ditengah candaan itu masih dengan posisi yang saling memeluk kedua insan itu hanya diam saling menatap sambil tersenyum. Seolah kini tengah melepas rindu dengan kegiatan mereka, mengabaikan beberapa pasang mata yang sesekali melirik.

"Let's have a date?" Bisik Nathan

"When?"

"Right now."

Nadine mendorong bahu Nathan sambil menggeleng. "Kamu masih lelah, baru sampai."

"Tapi barusan aku recharge energi." Jawab Nathan

Nadine menggeleng sembari menahan senyumnya. Sejak kapan pria yang penuh keseriusan ini bisa menggombal?

"Apa tidak masalah? Aku takut itu akan mengganggumu."

Nathan terdiam sebentar, benar juga. Takutnya ia tidak mendapatkan izin. Namun harusnya masih diperbolehkan, soalnya latihan perdana akan dimulai lusa hari.

"Mari ke mobil dulu, aku akan membicarakannya."

"You can't be serious, diluar sana banyak fansmu."

Nathan menaikkan bahunya, senyumnya malah semakin lebar saat ia berhasil meraih jari jemari Nadine dan menautkan dengan miliknya.

"Lalu? Bukankah sudah kukatakan? Saat kita melihat masa depan yang sama, aku akan memamerkan milikku."

Keduanya keluar dari sana dengan bergandengan tangan, hoodie yang tadinya dipakai oleh Nathan kini sudah tersampir dibahu Nadine.

Hal tersebut tentu menarik perhatian fans. Saat hoodie tersebut dan celana yang dikenakan Nathan nampak matching, belum lagi saat menyadari genggaman tangan dibawah sana.

Nathan menyempatkan diri untuk menandatangani beberapa yang dijulurkan oleh fansnya serta meladeni beberapa kamera yang mengajaknya berfoto bersama.

Meski nampak sibuk, tangannya sama sekali tak melepaskan jemari Nadine yang rasanya pas ditangannya.

Nathan Tjoe-A-On -Targeting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang