35

2K 153 25
                                    

Karena kebetulan sudah berada di Rotterdam dan ditengah waktu libur Nathan, akhirnya Nadine harus memberi kabar kepada keluarganya akan tinggal disana untuk waktu yang sedikit lebih lama semenjak awalnya ia rencanakan hanya selama dua minggu.

Seperti, gadis mana yang bisa tahan jauh jika kekasihnya seorang Nathan Noel Tjoe-A-On?

Saat ini dua pasang kekasih yang akhirnya kembali berbaikan itu tengah bergandengan tangan berjalan menyusuri kota Rotterdam dengan berjalan kaki.

"Disana kamu biasanya menggunakan mobil juga, kan? Tidak lelah?"

Nadine menggeleng cepat saat mendengar pertanyaan Nathan. "Tidak. Saat di Jakarta juga, aku menyadari kamu senang berjalan kaki, so.. mari lakukan seperti ini."

Tersenyum Nathan mengacak rambut Nadine dalam rangka gemas melihat kekasihnya yang terbalut dalam pakaian casual itu.

"Ini melatih otot kaki."

"Kalau aku memiliki otot kaki, kamu nanti ga suka lagi."

Gurauan Nadine hanya ditanggapi kekehan kecil oleh Nathan sembari pria itu menggeleng keheranan. "Mana mungkin. Bagaimanapun kamu, asal kamu Nadine, tentu aku akan suka."

Nadine tidak dapat menahan senyumnya saat ia rasanya ingin melompat kegirangan.

Bersama Nathan rasanya ia dibanjiri dengan validasi dan itu.. benar-benar menyenangkan.

"Nath, let's get ice cream."

Nathan menaikkan alisnya. "Hm? Do i look like the kind of guy who goes on ice cream date?"

Nadine menghentikan langkahnya sembari menatap kearah Nathan. Ah benar, apa dia?

"Sayangnya kelihatannya tidak." Lirih gadis itu.

Nathan berusaha menahan senyumnya, sebelum ia kembali menarik tangan Nadine untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Kamu ingin rasa apa?"

Nadine menatap Nathan tak percaya dalam beberapa waktu sebelum menunduk dengan remasan lembut ditangan pria itu.

"..coklat."

Dan pada akhirnya keduanya duduk di salah satu tikar yang disewakan di sebuah taman dengan duduk saling bersenderan dengan Nathan yang sesekali menyuapkan ice cream ke mulut Nadine.

"Kok pesan coklat-vanilla?"

"Aku suka vanillanya. Reminds me of something that i liked."

Nadine menaikkan alisnya. "Oh? Apa itu?"

Nathan tersenyum tipis, tangannya melepaskan sebentar sendok ice creamnya dan diarahkan untuk mengacak rambut Nadine. "This. To be honest, quite intoxicating."

Nathan hanya tertawa melihat reaksi Nadine yang memilih membuang muka.

"How cute, pacar aku."

"Nath, apasih.."

"Coba sesekali panggil aku jangan dengan nama."

"Huh?"

"Aku ingin mendengar sesuatu yang manis saat kamu memanggilku."

"..sayang?"

Kini berganti wajah Nathan yang memerah seolah pria itu tengah kepedasan hingga perlu disembunyikan dibalik telapak tangannya. Mengundang kekehan ringan dari Nadine saat gadis itu akhirnya memilih duduk dengan posisi yang tegak.

"Hahahah salah tingkah kamu lucu banget, sayang."

Nathan akhirnya menghela nafas, wajah yang sempat ia sembunyikan dibalik telapak tangannya kembali mengintip kearah Nadine. Memperhatikan bagaimana gadis itu tertawa disana.

Nathan Tjoe-A-On -Targeting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang