24. KEPULANGAN AYAH DAN BUNDA

1K 37 6
                                    

Happy Reading All

🎀 🎀 🎀

Pagi ini niatnya Anna ingin jogging bersama Dilla. Adiknya itu yang mengajaknya untuk berolahraga. Dan karena Anna pun juga gemar berlari, gadis itu mengiyakan ajakan Dilla.

Namun, Anna tidak tahu bahwa ayah dan bundanya sudah tiba dirumah. Saat Anna menuruni anak tangga. Ia melihat sang ayah yang sedang bersantai diruang keluarga.

"Ayah, kok udah dirumah? Kapan sampainya?" tanya Anna berjalan mendekati sang ayah.

Ayahnya itu tidak menjawab, masih fokus menatap layar diponselnya. Namun, Anna tidak menyerah. Gadis itu bertanya kembali pada ayahnya dengan jarak yang lebih dekat lagi.

"Sampai kapan, Yah?" tanya Anna sembari menyalimi tangan sang ayah.

"Subuh."

"Oh, pantes aku gak tau."

"Ya gak tau lah, orang kerjaan kamu tidur terus."

Itu bukan suara ayah, melainkan bunda. Anna beralih menyalimi tangan sang bunda. "Bunda," sapa Anna.

"Mau kemana kamu?" tanya bunda dengan tangan yang dilipat didepan dada.

"Mau jogging Bun, sama Dilla."

Bunda seperti tidak peduli. Wanita itu mengambil posisi duduk disebelah suaminya. Anna pun yang melihat itu, merasa masa bodo dan pergi meninggalkan kedua orang tua itu.

Gadis itu lebih memilih menunggu adiknya diteras rumah.

* * *

Anna dan Dilla kini sudah berada disebuah taman yang ada tempat untuk lari-larinya. Anna dan Dilla memang sudah biasa jogging disana.

"Kak, kakak tau Ayah sama Bunda pulang gak?" tanya Dilla.

Kakaknya itu menggelengkan kepala.
"Sama, aku juga gak tau."

Kamu dibilang kerjanya tidur terus gak sama Bunda? batin Anna.

Astaga, gadis itu berpikiran apa. Tidak-tidak, Anna tidak boleh julid dengan adik sendiri.

"Kamu masih capek gak?" tanya Anna.

"Gak sih, kenapa kak? Mau pulang sekarang?" tanya Dilla.

"Jangan."

"Terus? Kita mau kemana?" tanya Dilla.

"Muter-muter aja yuk, ke pasar."

"Mau jajan kak?"

"Kamu mau?" tanya Anna.

"Siapa gak mau jajan," ucap Dilla dengan memperlihatkan deretan giginya.

"Ahahah, yaudah ayo."

Mereka berdua pun pergi menuju pasar.

* * *

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTANYA SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang