Siapa yang tidak melting jika hari-harinya diisi dengan kesweet-an sang kekasih. Dengan kemanisan sikap dan perilakunya yang berhasil meluluh lantahkan seorang gadis, yang bernama Anna.
Namun, hidup tidak melulu berjalan mulus. Selalu ada penghalang...
"Jadi adik kamu yang sakit?" tanya Anna pada Joshua.
Kini mereka telah berada dikantin rumah sakit. Keduanya sedang menunggu makanan pesanan masing-masing. Ya, Joshua bertanya pada Anna. Apakah gadis itu sudah makan atau belum. Awalnya Anna enggan menjawab, tapi perutnya makin lama tidak bisa diajak berkompromi.
Akhirnya Anna jujur kalau ia belum makan. Kemudian, Joshua pun mengajak Anna ke kantin rumah sakit untuk makan. Dan Anna yang diajak pun hanya mengikuti saja.
"Iya, udah tiga hari ini."
"Ohh. Maaf Jo- eh." Anna menutup mulutnya karena telah berani-beraninya memanggil Joshua hanya dengan kata 'Jo'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi || sumber : Pinterest) ⚠️Bayangin seragam sekolah, ya⚠️
Namun, siapa sangka. Joshua justru terkekeh. "Santai, gak papa kali kalau mau panggil gue 'Jo' gak masalah."
Anna tersenyum canggung. "I-iya Jo."
"Nah, biar kesannya akrab."
Akrab, baru juga kenal satu jam yang lalu. Itu batin Anna.
Lalu, keduanya kembali terdiam.
"Gimana? Lo tadi mau ngomong apa?" tanya Joshua.
"Ohh enggak, itu. Kalau boleh tau, adik kamu sakit apa?" tanya Anna.
"Kata dokter sih dia cuma tifus. Paling besok udah boleh pulang."
Anna mengangguk-anggukkan kepala paham akan ucapan Joshua. "Kalau lo? Siapa yang sakit? Gue liat tadi kayaknya lo sedih banget, sampai mau hujan-hujanan."
Ternyata Joshua hanya tampangnya saja dingin. Namun nyatanya, banyak bicara ya, alias cerewet.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, membuat Anna terdiam. Rasanya enggan menjawab pertanyaan itu. Lalu, Joshua kembali bicara.
"Ehm, sorry Na. Gak papa kalau lo gak bisa jawab, sorry-sorry."
Anna tak enak dengan Joshua. Harusnya Joshua kan yang merasa demikian, namun jsutru Anna juga merasakan. Apa salahnya menjawab pertanyaan Joshua. Akhirnya Anna pun angkat bicara mengenai pertanyaan Joshua tadi.
"Adik kelas aku."
Seketika Joshua yang awalnya pandangannya menelaah sekitar. Reflek menolehkan kepalanya menghadap Anna.