Happy Reading All
🎀 🎀 🎀
"Anna Anna Anna!" Dengan heboh, Sevitta berlari memasuki kelas mendekati Anna.
Sampai membuat seluruh pasang mata di dalam kelas menoleh ke Sevitta. Hal itu reflek membuat Anna merasa tak enak dengan teman lainnya. Mungkin ada yang merasa terganggu. Namun berbeda dengan Sevitta. Gadis itu justru tampak tidak peduli.
Ada hal yang lebih penting yang harus ia tanyakan pada Anna. "Anna please gue mau tanya!" ujar Sevitta.
"Kenapa Vit?" tanya Anna.
Sevitta mendekatkan bibirnya persis disebelah telinga Anna. "Lo bener lagi deket sama Jo?!" bisik Sevitta.
Anna terdiam, kemudian menolehkan kepalanya ke Sevitta. Yang ditatap justru memperlihatkan wajah bingungnya.
"Kamu percaya?" tanya Anna balik.
"Maksudnya?" Sevitta tak paham.
"Kamu lebih percaya sama gosip itu? Ketimbang aku?" kata Anna.
Yang diberikan pertanyaan justru mengatupkan bibirnya. "Ck! Ya kan gue nanya, bener apa gak?!" kata Sevitta.
"Ya kalau aku udah ngomong gitu, berarti enggak lah. Gimana sih kamu," ujar Anna.
"Ohh, gue kira beneran."
Anna kembali sibuk membaca novelnya.
"Eh Na, tapi lo kenal sama Joshua?" tanya Sevitta. Anna menganggukkan kepalanya.
Biarlah masalah ini tidak oerlu Anna tutup-tutupi. Apa salahnya jika ia kenal dengan orang lain?
"Lo tau gak. Kalau lo sama Jo, lagi jadi bahan gosip."
Anna mengulum bibirnya kemudian menutup novelnya. "Hahhh." Anna menghembuskan napas lelah.
"Biarin lah. Tangan aku cuma dua, gak bisa kalau harus nutupin mulut mereka satu-satu. Mendingan dua tangan aku ini, aku pakai buat nutup kuping. Kan pas ada dua juga," ucap Anna yang diakhiri dengan senyuman.
Hal itu membuat Sevitta seketika merasa speechless dengan ucapan Anna. Gadis itu memberikan tepukan tangan untuk Anna.
"Wow! Gila gila gila! Ini beneran Anna, 'kan?" Sevitta memegang dagu Anna, kemudian ia goyangkan ke kanan dan ke kiri. Sedangkan Anna, gadis itu hanya tertawa kecil melihat respons sahabatnya.
"Apasih kamu nih, haha!"
"Gue gak nyangka Na, kalimat itu bisa keluar dari mulut lo!"
"Kenapa gak bisa?" tanya Anna.
"Ya, yang kita tau selama ini. Lo itu kan sosok orang yang gak enakkan. Yang selalu mikirin omongan orang. Dan sekarang, itu semua udah ilang."
"Gue seneng deh Na! Nanti gua mau kasih tau El sama Karin, ah!" ucapnya.
Anna terkekeh.
"Oh iya, mereka mana?" tanya Anna."Tadi bilangnya ke toilet."
* * *
Anna berpapasan dengan Samudra saat mereka sama-sama berjalan di depan ruang osis. Tidak seperti hari-hari kemarin. Anna akan menyapa atau sekedar tersenyum pada Samudra. Namun, kali ini Anna tampak ikut mendiami Samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTANYA SAMUDRA
RomanceSiapa yang tidak melting jika hari-harinya diisi dengan kesweet-an sang kekasih. Dengan kemanisan sikap dan perilakunya yang berhasil meluluh lantahkan seorang gadis, yang bernama Anna. Namun, hidup tidak melulu berjalan mulus. Selalu ada penghalang...