Happy Reading All
🎀 🎀 🎀
Hari demi hari berlalu. Hari ini adalah hari terakhir mereka berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Anna dan teman-temannya sudah bersiap-siap mengemasi barang-barang mereka. Kini jam sudah menunjukkan pukul 05.49 WIB.
Ya, mereka semua harus cek-out sebelum pukul 07.30 WIB. Setelah semuanya telah siap, keempatnya kini buru-buru pergi ke restourant hotel untuk makan pagi sebelum cek-out. Dan saat mereka sudah berada di dalam restourant. Mereka mencari tempat duduk. Setelah itu mereka pun melahap sarapan mereka itu.
Namun, saat sedang khitmatnya memakan sarapan. Tiba-tiba Joshua, datang ke meja Anna dan kawan-kawannya.
"Anna."
Anna menoleh, begitupun dengan El, Sevitta dan Karina. "Eh, Jo."
"Sorry semua, boleh gabung?" Joshua izin kepada mereka.
Dengan semangat Sevitta menjawab.
"Oh, boleh! Boleh banget, silakan-silakan."El hanya melirik jengah ke arah Sevitta.
"Kamu gak sarapan?" tanya Anna."Udah, barusan selesai."
"Sorry Jo- lo gak beres-beres?" tanya Karina.
"Udah juga. Makanya gue santai, minta gabung sama kalian."
Karina dan Sevitta terkekeh caper.
"Oh gitu, iya iya iya.""Kita belum kenalan, 'kan?" kata Joshua.
"Oh iya bener!" Sevitta membersihkan kedua tangannya dengan menyatukan kedua telapak tangannya seperti orang pada umumnya jika sedang makan. (👏🏼)
Kemudian, gadis itu menyodorkan tangannya. "Kenalin, gue Sevitta. Bebas mau dipanggil apa aja, yang pasti gue nengok kok." Sedikit diselingi candaan.
Dan mereka semua pun yang disana terkekeh mendengar candaan Sevitta. "Gue panggil lo Sevi aja, boleh?" tanya Joshua.
"Boleh-."
"Sevi gooo!" ledek Karina.
Hal itu membuat Anna, El dan Joshua pun tertawa. Namun tawa Joshua tidak selepas Anna dan El. Sedangkan Sevitta gadis itu sudah merengut dibuat Karina.
Dan setelah itu mereka semua berkenalan dengan Joshua, kecuali Anna.
Tanpa mereka sadari, dari meja lain. Mata Samudra memanas. Tak sanggup melihat pemandangan didepan matanya. Melihat Joshua bisa dekat dengan para sahabat Anna. Bukan karena dekatnya dengan sahabat Anna. Namun Joshua yang terus sesekali menatap Anna.
* * *
Seluruh siswa/i sudah bersiap untuk menaiki bus kelasnya masing-masing. Saat sedang berbaris memasuki bus. Mata Anna tak sengaja menatap Samudra. Lelaki itu terlihat sangat letih. Wajahnya tak ada pamcaran semangat. Caranya melangkah saja sangat lesuh.
Isam kenapa? batin Anna.
Lalu, waktunya Anna memasuki bus. Pandangannya kehilangan Samudra. Jujur, saat ini Anna sangat khawatir dengan lelaki itu. Ada apa dengan Samudra? Apa yang terjadi dengan lelaki itu? Apakah ada yang lelaki itu pikirkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTANYA SAMUDRA
RomanceSiapa yang tidak melting jika hari-harinya diisi dengan kesweet-an sang kekasih. Dengan kemanisan sikap dan perilakunya yang berhasil meluluh lantahkan seorang gadis, yang bernama Anna. Namun, hidup tidak melulu berjalan mulus. Selalu ada penghalang...