Siapa yang tidak melting jika hari-harinya diisi dengan kesweet-an sang kekasih. Dengan kemanisan sikap dan perilakunya yang berhasil meluluh lantahkan seorang gadis, yang bernama Anna.
Namun, hidup tidak melulu berjalan mulus. Selalu ada penghalang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi || sumber : Pinterest)
Anna berlari mendekati ketiga sahabatnya yang sudah berdadah-dadah ria atau melambaikan tangan dengannya.
"Anna!" pekik Sevitta.
"Sini Na!" pekik Karina.
El? Hanya melambaikan tangan.
Sesampainya dihadapan para sahabatnya. Entahlah, mereka senang sekali berpelukan. Persis seperti teletubbies.
"Yeay! Akhirnya study tour juga!" ujar Anna.
"Hahaha, jalan-jalan berkedok study tour!" ucap Sevitta.
"Iya ya aneh, ini kan dikit lagi liburan sekolah. Kenapa baru study tour? Haha!" kata Karina.
"Nanti siapa yang mau duduk sama gue?" tanya El.
"Bebas," balas Anna.
"Lo aja deh Na, biar gue sama Sevitta."
Sevitta menganggukkan kepalanya. "Nah iya bener, soalnya gue udah janjian mau nonton drakor sama Karina. Lo berdua gak suka nonton drakor, 'kan?" tanya Sevitta yang dibalas gelengan dengan Anna dan El.
"Yaudah pas kalau gitu! Tapi duduknya harus depan belakang atau samping-sampingan! Gak boleh jauh-jauh!" kata Karina.
"Siap!"
Dari arah kejauhan, Samudra terus memperhatikan gerak-gerik orang yang ia sayang, siapa lagi kalau bukan Savanna. Tak lama Daniel, teman satu clubnya sekaligus satu kelas datang menghampiri Samudra. Ia bisa melihat dengan jelas betapa dalamnya tatapan Samudra ke arah Anna.
"Ini kesempatan lo Sam!" kata Daniel.
Samudra menoleh ke arah Daniel sekilas. Kemudian kembali menatap Anna. "Biasanya kalau didrama-drama, pas bagian study tour tuh paling momen berkesan."
"Berkesan apa? Keributan."
"Yeh, bukan, lah!" elak Daniel.
"Terus? Dia udah bilang sama gue, katanya jangan ganggu dulu."
