Kini usia kandungan Arkael sudah berusia 9 bulan,ke enam suami arkael mengambil cuti untuk menjaga suami manis nya itu.
Sungguh....ke enam suami arkael sangat excited, mereka tidak sabar ingin cepat bertemu dengan buah hati mereka.
Terutama janu,sudah seminggu ia memanggil dirinya sendiri dengan panggilan 'ayah'.
- -
Saat ini Arkael dan ke enam suami nya tengah berada di dalam kamar.
Arkael terduduk manis di atas ranjang,menatap ke enam suaminya berkemas dan mempersiapkan segala sesuatu untuk kelahiran anak nya.
Arkael tersenyum....ia tidak menyangka akan di perlakukan sebaik ini, ia tak menyangka bahwa takdir ini lah yang ia dapatkan,ia benar benar merasa beruntung untuk saat ini maupun seterusnya.
Tanpa ia sadari ia meneteskan air matanya,dengan segera ia menghapus air mata bahagia itu.
"Heh jeano lo ngapain bawa sempak banyak banyak?? mau pindah ke rumah sakit kah dek?" Ucap mahen kepada jeano.
"Loh?emang ga butuh?"ucap jeano lalu mengerutkan keningnya.
"Ya jangan bawa sebanyak itu juga kali" ucap jemian.
- -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- -
4hari kemudian*
Arkael kini berada di dapur,ia tengah membuat susu untuk dirinya dan menyiapkan sarapan untuk ke enam suaminya.
Tiba tiba saja ia merasakan sakit pada perut nya, Arkael meremat baju nya.
"Ssakit ah" tubuhnya melemah,kaki nya tidak kuat untuk berdiri.
Air matanya keluar,"aaaaaaaa sakittttt hiks" ia berteriak kesakitan.
- -
Janu baru saja keluar dari dalam kamar mandi,ia melihat mahen dan yang lainnya belum bangun,namun Arkael tidak ada di sana.
"Lohh?kak ael udah bangun?" Ucapnya.
- -
Selesai memakai pakaian,Janu keluar dari dalam kamar ia turun anak tangga itu dengan membawa satu gelas di tangannya.
Ringisan.....Janu mendengar ringisan seseorang yang ia kenali bahwa ringisan itu suara arkael.
Dengan panik ia berlari menuju dapur,dan ya....ia melihat Arkael terduduk lemah sambil menangis,ia pun membolakan matanya kemudian bergegas menghampiri Arkael.
"Kak?!!!"
Janu menggendong tubuh lemah suaminya itu lalu bergegas membawanya keluar rumah.
Ia mengambil kunci mobil di dekat televisi lalu berlari menuju garasi mobil dengan Arkael yang masih dalam gendongannya.
Ia dudukan tubuh Arkael di kursi mobil,kemudian ia ikut masuk ke dalam mobil.
Janu mengendarai mobil itu dengan kecepatan yang benar benar sangat cepat,ia takut sesuatu terjadi kepada suami dan anaknya.
Keringat bercucur membasahi pelipis nya,perasaan khawatir terhadap Arkael dan anaknya mulai menghantui.
*Sesampainya di rumah sakit
Janu menggendong tubuh Arkael lalu bergegas membawanya masuk ke dalam rumah sakit.
- -
Kini....disini lah....Janu menunggu arkael di depan ruang persalinan.
Perasaan nya gelisah,tubuhnya bergetar,ia takut sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.
Kemudian mahen muncul bersama jeano,"nu gimana Arkael?!!?ga kenapa napa kan?!!". Tanya mahen panik
"Baik,selamat pak,anak anda lahir dengan keadaan sehat begitupun dengan suami anda,ia baik baik saja hanya saja belum seratus persen pulih,ok kalian bisa masuk,kalo begitu saya permisi pak" ucapnya dokter itu lalu tersenyum
"Baik dok,terimakasih" jawan mahen.
Mereka berenam menghembuskan nafas lega,mereka pun bergegas untuk masuk ke dalam ruangan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.