HAECHAN HAREM

T__T

Sesampai nya di rumah*

Mahen dan Arkael kini sudah berada di depan rumah mereka,mahen menurunkan tubuh Arkael dengan perlahan.

Arkael melihat pelipis suaminya itu penuh dengan keringat.

Mahen memegang pinggangnya dan terlihat wajahnya mengekspresikan seperti orang kesakitan.

"Aku berat ya?" Tanya Arkael dengan mata binar nya.

"Ngga kok sayang,kamu ga ber-"

"Mahen!!aku tau aku berat,pinggang kamu sakit kan?ayo masuk,langsung mandi nanti ke kamar aku pijitin"
Ucap Arkael.

-
-

-
-

Arkael mengambil botol berisi minyak pijit lalu iya bawa dan menghampiri mahen.

Arkale mulai memijit punggung mahen begitu pun pinggangnya.

"Maaf ya sayang,gara gara aku badan kamu sakit semua".

"Gapapa yang,ini ga terlalu sakit kok"

"Bohong ya?"

"Beneran,kalo obatnya....."

"Apa?"

"Nen dong plisss" ucap mahen lalu memohon kepada Arkael.

"Hmmm"

"Boleh?"

"Gamau?yaudah"

"Eh iya iya"

Arkael merebahkan tubuhnya lalu membuka dua kancing kemeja yang ia gunakan.

Tanpa basa basi mahen langsung menyambar niple kanan Arkael.

"Udah ya,jangan gigit ya?!"

Mahen menganggukan kepalanya,lalu memposisikan diri meraup rakus niple Arkael dengan Arkael yang sedang memainkan ponselnya.

-
-

Selang beberapa menit,mahen melepaskan raupan pada niple Arkael,ia membaringkan tubuhnya di pinggir Arkael.

Perlahan mahen memejamkan matanya,"kalo....butuh sesuatu....bilang ke aku.." ucap mahen yang terlihat sudah tidak kuat ingin tidur.

"Hmmm iyaa,ya ampunn tidur aja sii,aku aman kok" ucap Arkael lalu tersenyum dan mengelus halus kepala mahen.