36 - PERJODOHAN (3)

375 47 41
                                    

Upacara pernikahan dilangsungkan hanya dalam waktu beberapa jam. Dimulai pada pukul 9 pagi hingga 1 siang karena Junjie memiliki jadwal mata kuliah wajib di sore hari. Salahkan suaminya, Zhiguang, yang meminta acara pernikahan ini dilaksanakan pada hari kerja dengan alasan itu adalah waktu yang baik.

Mobil hitam yang melaju di jalan kota Shanghai dipenuhi euforia bahagia setelah mengikat janji pernikahan. Kedua tangan saling menggenggam satu sama lain dengan lagu romantis yang mengalun merdu dari radio. Ini adalah pernikahan yang didasari dengan bisnis, namun Zhiguang merasa bahwa dirinya sangat beruntung karena bisa mendapatkan Junjie sebagai pasangan.

"Jam berapa kamu akan selesai nanti?" Zhiguang melontarkan pertanyaan sebelum istri cantiknya keluar dari mobil. Junjie nampak melirik pada ponsel dan menghitung waktu selama dia di kelas.

"Aku akan selesai jam 5 sore."

"Kalau begitu aku akan menjemputmu."

Junjie mengangguk setuju. Toh, dia memang sudah pasti dijemput oleh Zhiguang karena sekarang mereka akan tinggal bersama di apartemen mewah. Dia kalang kabut ketika menyadari bahwa kelasnya akan segera dimulai. Berusaha membuka pintu mobil yang ternyata masih dikunci oleh suaminya, Junjie melempar tatapan penuh tanda tanya.

"Kenapa pintunya terkunci?"

"Cium aku sebelum pergi."

Seringai itu, Zhiguang kembali menunjukkannya pada sang istri ketika menuntut ciuman. Junjie merah merona di kursinya, melirik sekeliling parkiran dan setelah memastikan bahwa tidak ada siapapun yang dapat melihat, dia menarik tengkuk suaminya lalu menabrakkan belah bibir mereka.

Hanya sebuah kecupan ringan seperti capung mandi di air. Junjie menjauhkan wajahnya dengan raut puas. "Sudah, cepat buka pintunya." Zhiguang tau bahwa suami cantiknya memang tidak mahir berciuman. Karena dia masih seorang mahasiswa akhir berusia 22 tahun yang labil dengan kisah percintaan.

Namun menggoda Junjie merupakan hal paling menarik yang pernah dirinya lakukan seumur hidup, jadi yang dilakukan Zhiguang selanjutnya bukanlah membuka kunci pintu mobil, melainkan menarik tengkuk Junjie dan kembali menyatukan bibir mereka.

Lidahnya menyapu belah bibir Junjie yang tertutup rapat. Meminta akses guna mengeksplorasi isi dalamnya untuk beberapa saat. Zhiguang merasakan Junjie telah meremas kemeja miliknya, dia justru menggigit bibir bawah sang istri hingga terdengar pekikan terkejut yang membuat bibirnya terbuka.

Lidah menyelinap masuk, mengabsen rongga mulut Junjie yang terasa manis entah karena apa dan menyesap rasa lidah lainnya. Saling membelit dan menggigit. Junjie bersandar pasrah pada kursinya sementara Zhiguang harus mencondongkan tubuhnya agar ciuman mereka tak terlepas.

"Mmh..."

Kedua mata terpejam sebagai bentuk realisasi kenikmatan yang dihasilkan dari ciuman intens ini. Tanpa disadari bahkan Junjie mulai mengelus rahang tegas Zhiguang yang tak henti-hentinya memberikan stimulasi melalui ciuman. Dapat dirasakan bahwa yang lebih dominan tersenyum penuh kemenangan karena mendapat respon sesuai yang diharapkan.

Suhu sekitar meningkat drastis diiringi suara lenguhan dan basah yang ditimbulkan dari ciuman tanpa batas. Junjie berulang kali memukul dada suaminya ketika sadar bahwa pasokan udaranya menipis dan dia harus segera masuk ke kelas. Zhiguang bukanlah suami yang jahat, jadi setelah menggigit bibir bawah Junjie begitu kuat hingga menimbulkan bekas, ia melepaskan ciumannya.

"Hah... kamu sangat tidak terkendali!"

"Itu baru ciuman. Kamu harus ingat bahwa aku bisa saja menuntut jatah pertama kita malam ini juga." Sontak semua wajah Junjie memerah selayaknya kepiting rebus. Beruntunglah pintu mobil telah terbuka hingga Junjie dapat kabur dari situasi memalukan ini. Tingkah laku si cantik Huang begitu menggemaskan, Zhiguang jadi tidak tahan tersenyum terus-menerus.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang