37 - BACKSTREET

317 50 47
                                    

Chapter request by GorazHyuk  about dosen culun x mahasiswa nakal








Apa yang terlintas di benak kalian ketika membayangkan tentang dunia perkuliahan? Tugas yang menumpuk? Membuat karya ilmiah hingga menangis semalaman? Mendapat dosen menyebalkan yang memberi nilai pada mahasiswa sesuai suasana hati? Atau memiliki kisah percintaan yang begitu romantis?

"Huang Junjie, dengarkan saat saya menjelaskan."

"Baik~"

Sebagian mahasiswa di kelas terkikik mendengar respon Junjie yang acuh tak acuh terhadap dosen mereka. Sementara pelakunya hanya menatap dengan malas kearah layar presentasi di depannya.

Sang dosen ingin kembali menegur sebab tatapan Junjie sebenarnya sangat tidak fokus dengan materi yang ia sampaikan, namun mengingat kembali waktu yang dimiliki cukup terbatas akhirnya dia menghela nafas panjang dan kembali melanjutkan penjelasan.

Denting jam di kelas berbunyi sebagai tanda bahwa mata kuliah hari ini telah selesai. Zhiguang selaku dosen mulai membereskan peralatannya dan hendak beranjak untuk pergi sebelum suara seorang gadis di kelas menyapa pendengarannya.

"Dosen Xia, saya ingin bertanya."

"Silahkan."

Gadis itu menundukkan kepala malu-malu sementara temannya mulai meledek. "Apa anda sudah punya kekasih?" tanyanya dengan suara pelan meskipun suasana kelas saat ini begitu sunyi.

Zhiguang mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan itu, dia melirik pada tiap anak di dalam kelas lalu balik bertanya, "Apa ada masalah?"

"Saya hanya... penasaran."

"Kebetulan saya belum memiliki kekasih," jawab Zhiguang santai tanpa melepaskan pandangannya. Nampaknya gadis itu menyukai dosennya sendiri, terbukti dari tingkah lakunya yang kini hampir melompat kegirangan jika tidak sadar bahwa yang bersangkutan masih ada di ruangan yang sama.

Jengah dengan situasi yang penuh makanan anjing ini akhirnya Junjie menginterupsi, "Aku juga belum memiliki kekasih." Netra coklatnya yang bulat seperti biji kopi memicing tajam pada gadis tadi, kedua tangan terlipat di depan dada menimbulkan kesan sombong dan keras kepala. Entah mengapa Junjie tidak suka dengan semua yang terjadi saat ini.

"Siapa yang bertanya padamu," protes salah satu temannya.

"Hanya berinisiatif memberitahumu." Jawaban ketus Junjie menimbulkan tatapan menusuk dari para gadis di kelas. Ia bangkit dari kursinya menuju pintu berbarengan dengan Zhiguang yang turut keluar juga.

Dosen tampan itu menyodorkan setumpuk karya ilmiah milik anak kelasnya dan dengan suara yang tegas ia memerintahkan, "Tolong bawakan ini ke ruangan saya." Junjie dengan jengah mengambil tumpukan itu dan berjalan lebih dulu, dalam tiap langkahnya dapat terasa emosi yang menjulang tinggi. Seolah dia benar-benar tidak suka dengan percakapan yang terjadi sebelumnya.

Lorong kampus dipenuhi oleh mahasiswi yang memekik tertahan kala Zhiguang lewat. Dosen mereka yang tampan dengan kepribadian pendiam seperti balok es. Kacamata bening selalu bertengger di batang hidungnya guna menyempurnakan keindahan netra obsidian tersebut.

Pintu ruangan dosen dibuka. Interior ruangan berdesain klasik dengan cat abu-abu menyapa mata Junjie. Ruangan ini dibangun khusus untuk Zhiguang beristirahat atau menilai tugas mahasiswa. Karena kebetulan dirinya termasuk jajaran dosen penting sehingga mendapat kehormatan serupa dengan para rektor.

Usai meletakkan tumpukan karya ilmiah kelasnya di atas meja kerja, Junjie membuka bibirnya yang terkatup rapat untuk memberi laporan, "Tugasnya diletakkan disini, saya izin pamit." Dia berbalik hendak pergi dari sana namun justru malah menabrak dada bidang sang dosen. Dapat terdengar detak jantungnya yang berdegup kencang hingga Junjie keheranan.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang