10

8.3K 680 13
                                    

Hingga hari ini, berita soal 'kecelakaan' yang menimpa Marco, David, dan Reynal masih menjadi trending topic di sekolah Arlen meskipun kejadiannya sudah tiga hari berlalu. Belum ada yang bisa menjenguk mereka di rumah sakit karena kabarnya mereka bertiga baru sadarkan diri hari ini. Sebenarnya tidak ada luka serius yang mengancam nyawa mereka tapi shock yang diakibatkan oleh kejadian itu membuat kesadaran mereka menjadi turun. Orang tua mereka juga sudah mendatangi sekolah dan meminta penjelasan namun jawaban dari kepala sekolah tetap menyatakan bahwa apa yang menimpa anak mereka itu murni kecelakaan.

Eh katanya hari ini David udah bangun terus Marco juga.

Kata siapa lo?

Tadi gue denger Arga lagi telfonan sama orang tua mereka.

Terus Reynal gimana?

Kata dia sih tadi Reynal sempet sadar tapi terus pingsan lagi.

Emang mereka dirawat dimana sih?

Tadi gue nanya Arga, katanya di RS Madani.

Sama kaya Brian?

Iya, cuma beda lantai kamarnya. Terus kata Arga, Brian besok udah boleh pulang. Tapi ngga tau dia udah bisa masuk apa belum.

Berarti David sama yang lain belum boleh dijenguk?

Belum. Yang bisa jenguk cuma keluarga sama temen deketnya aja.

Arlen bisa mendengar percakapan beberapa siswa yang duduk di belakangnya. Sebenarnya bukan niat untuk menguping, tapi jarak mereka yang cukup dekat dan keadaan kantin yang lumayan sepi membuat apa yang mereka obrolkan bisa sampai ke telinganya. Dia sendiri sedang menikmati ketenangan karena bisa makan di kantin tanpa ada yang mengganggunya. Seperti biasa, Arlen menikmati makanannya sambil membaca pesan yang dikirim Dewa yang isinya bahwa dia dan Darren baru saja selesai menjalani hukuman merangkum 10 bab dari buku kimia gara-gara mereka yang kebablasan bercanda waktu di perpustakaan hingga merobohkan satu rak buku. Sepertinya hal itu mengakibatkan tangan Dewa mati rasa karena pesan yang dia kirim banyak mengandung typo.

"Gue boleh duduk sini ngga?"

"Gue boleh duduk sini ngga?"

Sedang asik-asiknya makan, tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang mendekati mejanya sambil membawa makanan di tangan mereka masing-masing. Arlen melirik mereka berdua lalu melihat ke sekeliling dimana masih banyak meja kosong yang tersedia. Dia bertanya-tanya kenapa dua orang ini malah mendatangi tempat duduknya. Karena tak mau ambil pusing, dia tak mau menjawab mereka dan kembali fokus ke ponselnya sambil makan.

Tanpa aba-aba, kedua laki-laki tadi mendudukkan diri mereka. Yang satu mengambil tempat di sebelah kiri Arlen sedangkan satunya lagi duduk di depannya. Tak ada obrolan apapun selama beberapa menit sampai akhirnya salah satu dari mereka buka suara.

"Ar, gue denger-denger, kemarin yang nemuin Marco dkk waktu kecelakaan di gudang itu elo ya?" Laki-laki yang duduk di depan Arlen bertanya. Dia adalah Dion.

"Hm."

"Lo tau ngga kejadiannya gimana?"

"Ngga."

"Kecelakaan apa?" Tanya pemuda yang ada di sebelah kiri Arlen. Dia melirik ke samping dan membaca tanda pengenalnya. Nama pemuda ini adalah Jonathan. Laki-laki menawan blasteran Indonesia-Perancis dengan tinggi 181 cm. Seingat Arlen, Joe dulu mengikuti program student exchange ke Kanada bersama beberapa murid yang lain selama satu tahun waktu mereka masih kelas 11 dan dia baru masuk sekolah lagi hari ini. Pantas saja dia tidak tahu soal kejadian menggemparkan yang menimpa Marco dan teman-temannya.

BRAJAMUSTI (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang