Setelah melewati masa hukumannya, hari ini Arlen sudah kembali ke sekolah. Sambutan yang dia dapat tentu sudah tidak mengherankan. Rumor soal apa yang terjadi beberapa hari lalu rupanya sudah menyebar entah siapa pelakunya. Menurut gosip tersebut, Arlen berani menggoda pak Bram agar dia bisa dijadikan simpanannya dan mendapat uang. Mau dibantah pun percuma. Banyak yang sudah termakan dengan gosip itu tanpa mau mencari tahu kebenarannya.
Mau tahu keadaan Arlen saat ini? Apa dia masih sedih? Galau? Lemah? Letih? Lesu?
Salah.
Sejak menginjakkan kaki di gerbang sekolah, dia berjalan dengan santai sambil mendengar musik dari earphones yang terpasang di telinganya. Sesekali dia akan ikut menyanyikan lirik dari lagu yang sedang diputar. Tak jarang senyumannya muncul menghiasi wajah cantiknya. Bahkan dia tak segan menyapa setiap guru yang dia temui termasuk pak Bram yang berpapasan dengannya di tempat parkir.
Awali harimu dengan senyuman dan emosi positif. Sepertinya itu yang diterapkan Arlen untuk hari ini.
Today's gonna be a good day, gumamnya.
***
Saat sampai di tempat duduknya, Arlen tak terkejut mendapati mejanya yang dipenuhi sampah. Dia hanya memandanginya sekejap namun tak ada rasa marah sedikitpun yang dia tunjukkan. Dengan cekatan, dia mengambil kantong plastik kemudian membuang semua sampah tersebut ke tempat yang seharusnya.
Kalau ada benda kotor, ya tinggal dibersihkan. Gampang, kan?
Setelah bangkunya bersih, Arlen langsung duduk lalu membuka novel yang dia bawa dari rumah sambil menunggu bel masuk. Musik juga sudah dia nyalakan. Cibiran dan hinaan yang dikatakan anak-anak di kelasnya tidak dia dengar sama sekali. Masih pagi, tidak baik membuang energi untuk hal yang tidak penting.
***
"Perhatian. Kepada semua guru yang sedang mengajar baik di kelas maupun diluar kelas diharapkan kehadirannya di ruang rapat sekarang. Sekali lagi. Kepada semua guru yang sedang mengajar baik di kelas maupun diluar kelas diharapkan kehadirannya di ruang rapat sekarang. Untuk para siswa, dipersilakan melanjutkan pembelajaran secara mandiri. Sekian. Terima kasih."
Pengumuman dadakan yang membuat semua orang langsung terdiam. Guru yang tengah mengajar di kelas Arlen kini terlihat bingung setelah mendengar panggilan tersebut. Murid-murid yang ada juga sama bingungnya. Untuk apa semua guru tiba-tiba dipanggil ke ruang rapat sampai harus meninggalkan jam pelajaran? Tidak biasanya seperti ini. Kalau memang ada agenda tertentu, maka akan ada pemberitahuan sehari sebelumnya sehingga semua murid akan diberi tugas sebagai pengganti jam kosong.
"Baik anak-anak, untuk presentasi kali ini kita tunda dulu dan akan kita lanjutkan di pertemuan berikutnya. Untuk sekarang, silakan kalian baca artikel yang ada di halaman 66 lalu berikan ulasan kalian. Ketua kelas nanti tolong kumpulkan di meja saya. Mengerti?"
"Iya, bu."
Semua murid patuh menuruti perintah dari gurunya. Meskipun tak ada yang mengawasi, namun mereka tetap mengerjakan tugas dengan tenang. Sekitar setengah jam kemudian, satu per satu murid di kelas Arlen mulai mengumpulkan hasil pekerjaan mereka ke ketua kelas. Jam pelajaran berikutnya jelas akan kosong. Karena itulah semua orang saat ini justru sibuk berbincang satu sama lain.
"Eh, kira-kira kenapa ya kok semua guru tiba-tiba dipanggil?"
"Iya, apa mau ada acara di sekolah kita?"
"Kayanya bukan, soalnya tadi gue liat bu Nita juga bingung gitu pas denger pengumumannya."
"Bener juga. Terus bu Nita juga keluarnya buru-buru banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAJAMUSTI (BxB)
Teen FictionSebenernya gue orangnya males balas dendam tapi kayanya anak-anak modelan mereka kudu dikasih pelajaran sekali-kali. -Arlen Cover by Pinterest