23

9.7K 707 57
                                    

Liburan tengah semester adalah hal yang menyenangkan untuk para siswa. Di kesempatan kali ini, Arlen menghabiskan waktu liburnya ke New Zealand sesuai dengan janji yang diberikan oleh kakeknya Dewa. Dia sudah berkata pada Reva untuk tutup sementara waktu karena akan menghabiskan waktu selama seminggu disini. Arlen hanya berangkat bersama Dewa dan kakek serta neneknya. Mereka berempat menginap di sebuah guest house di kota Christchurch, daerah Canterbury. Seluruh akomodasi dan uang saku untuk Arlen selama disini ditanggung oleh tuan Jayadi sepenuhnya.

Ini adalah pengalaman pertama bagi Arlen pergi ke luar negeri. Sebab itulah dia begitu bersemangat saat akan berangkat.

Terbang bersama keluarga kekasihnya tentu bukan seperti orang-orang pada umumnya. Meskipun harus melalui 12 jam perjalanan, Arlen mendapat fasilitas first class yang kenyamanannya tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, dia mendapatkan adjoining seats bersamaan dengan Dewa. Mereka juga mendapat posisi tempat duduk yang strategis dengan window view. Berkat koneksi dengan orang tua Darren, kakeknya Dewa bisa dengan mudah mendapatkan kursi yang dia inginkan.

Berangkat pada tengah malam, mereka baru sampai tujuan pada siang hari. Karena masih mengalami jetlag, Arlen memutuskan untuk istirahat penuh di hari pertama.

***

Di hari kedua, Arlen bersama Dewa dan kakek juga neneknya pergi mengunjungi Arjuna di tempat tinggalnya. Disana dia bertemu dengan Nadine yang merupakan kekasih dari Arjuna sejak mereka SMA. Keduanya berada di kampus yang sama namun berbeda bidang keilmuan. Arjuna mengambil jurusan Business Administration sedangkan Nadine mengambil Law and Human Rights.

Entah bagaimana caranya tapi Arlen bisa dengan mudah klop dengan Nadine padahal mereka baru pertama kali bertemu. Banyak hal yang mereka jadikan bahan obrolan selama disana. Menurut Arlen, Nadine adalah perempuan yang hangat dan menyenangkan.

"Kak, susah ngga kuliah disini?"

"Ya ada susahnya tapi senengnya juga banyak."

"Kak Nadine suka kangen rumah, ngga?"

"Pasti, dong. Tapi kan bisa telfon sama video call, lagian disini juga banyak kok mahasiswa yang dari Indonesia."

"Terus perkuliahan disini kaya gimana, sih?"

"Kalo disini itu sistem belajarnya lebih banyak diskusi. Bisa diskusi sama dosennya atau sama mahasiswa lain. Terus ngga ada yang namanya kelas kosong, kalo misal tiba-tiba ada dosen yang berhalangan datang pasti ada penggantinya dari kampus."

"Oh ya?"

"Iya, terus disini juga ngga ada ujian. Biasanya tiap mata kuliah itu dikasih tugas akhir semester."

"Tugasnya susah?"

"Ngga juga, karena materinya ya yang dipelajarin selama perkuliahan. Kalo misal ada yang ngga ngerti, kita bebas mau konsul ke dosennya langsung."

"Ooh."

"Makanya kamu nanti sama Dewa kuliah disini aja biar kita barengan."

"Ngga mau, jauh." Sahut Dewa. Sedari tadi dia hanya menjadi pendengar karena dia sibuk bermain game sambil tiduran di paha Arlen.

"Terus kamu mau kemana?"

"Deket rumah kan banyak universitas yang bagus juga, kak."

"Udah kamu bicarain sama orang tua kamu?"

"Udah."

"Ya yang penting kamu harus serius kuliahnya, mau dimanapun itu."

"Pasti serius, kok."

BRAJAMUSTI (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang